Sunday, December 6, 2009

Cengengesan dalam keadaan kacau



Saya sedang di kos seseorang . Dia orang yang cukup kesohor. Seorang lelaki dan sekarang ada perempuanya. Dan di sebrang kamar kos ini adalah kamar kos seorang kesohor lain.

Minggu kemaren aku kesulitan minta ampun. Cukup kesulitan oleh masalah yang cukup sepele. Teman yang biasana menolong saya sedang berada di jakarta saat itu. Tak ada jalan keluar. Akhirnya saya menelpon seorang temen, saya beri inisial dia IK. Entah kerasukan apa orang ini, dia menawarkan membantu saya. Tanpa ba-bi-bu saya terima aja pertolongan teman itu. Dan save me Tuhan, aku tertolong oleh IK dan SM, pacarnya.


Di sebrang kamar kos seorang kesohor ini adalah kamar kos seorang kesohor lain. Kita beri nama saja keshor ini dengan inisial MR. Agak pendiam tapi murah senyum, sangat menawan senyumnya itu (bukan berarti saya homo!). Gampang akrab. Dan kamar kosnya gampang dimasuki sapa saja, termasuk saya yang sampe siang ini masih saja ngendon di kamar kosnya. Padahal seingetku, aku ada jadwal buat ke solo hari ini, tapi begitulah, aku cuek aja. Apalagi ya?pusing kepala saya.

Sekarang saya memakai computer IK buat ngetik tulisan ini.

IK dan MR adalah orang-orang dimana saya kalo lagi stress dan pusing sering lari ke mereka. Disini saya merasa berbeda. Merasa luas dengan dunia mereka yang bener bener sama sekali baru buat saya. Dunia yang bagi saya cuma utopia.

Malaikatkah mereka?saya bingung mendefiniskan kata malaikat. Saya gambarkan saja mereka itu orang-orang baik yang saya ingin tahu. Seperti mahasiswa-mahasiswa lain, kamar mereka yang begitu itu, penuh dengan kebebasan. Buku-buku yang naudzubillah-min-dzalik bikin saya pengen berlama-lama tapi bikin saya garing. Kamar kos yang tiap orang bisa dimasuki. Teman-teman mereka yang selama ini cuma pernah saya dengar kemampuan otaknya yang bikin mereka kesohor. Dan tentu saja, mereka sendiri dua orang kesohor yang bikin saya pengen nyuri ilmunya, tapi tidak bisa. Dan itulah yang bikin saya betah, mereka masih enjoy dengan hidupnya.


Sekarang bercerita tentang pacar IK, bernama SM. Pipi chubby dan rambut panjang, khas jogja. Gaya bicarana yang bener bener jogja, ga kayak si brutal komang ira (ckackackakcka………….). Dan minggu kemaren dialah malaikat saya yang menolong saya dari kesulitan yang bikin saya gregetan. Baik anaknya, sampe saya pengen bales dia dengan terang bulan pun, dia menolak dengan SMS berbunyi kurang lebih “buat keperluan mas danu aja dan blablabla……..” Saya jadi malu menerima SMS macam itu, wakakakakka…..saya jadi mikir saya ini terlalu pamer diri ato apa. Akhirnya saya menuruti permpuan jogja ini. Benar-benar mengharukan saat itu. (Walaupun sebenernya saya curiga SMS itu bukan dari SM tapi dari IK)

Sekarang sejoli yang kesohor ini sedang memaketkan sesuatu buat beberapa anak kecil saudara IK. Ah, mengharukan tho?saya sudah dua tahun ini tidak menanyakan apa-apa tentang sodara-sodara saya. Saya jadi mikir lagi kalo saya ini memang sudah terlau kejam ama sodara dan diri sendiri. Saat itu saya SMS salah satu sodara saya akhirnya. Parahnya adalah saya tidak menaruh no. sodara saya di phunbuk HP, bukankah saya cukup kejam dengan kondisi sperti itu?Saya bingung menjelaskan betapa saya terharu kalo mengingat ponakan dan adik-adik kecil saya. IK dan SM sedang melakukan itu, membangkitkan keterharuan saya. Ah, saya ingin menangis, tapi saya tahan. Saya rindu sesuatu bernama kehangatan.

Saya melankolis?baiklah, kepalaku sedang mumet dan menulis dengan kondisi aneh. Aneh.

Malaikat adalah hal yang suci. Dan kita tidak bisa menggunkan sembarangan bukan?ah, iya, saya lupa bahwa hiperbola memang diperlukan untuk menggambarkan sesuatu. Tiga teman saya ini adalah malaikat. Saat saya stress dan ingin bermain, saya lari ke mereka, dan kagumnya mereka menyambut dengan santai, tanpa ba-bi-bu menanyakan apa ada yang bisa dibantu. Mereka cukup menyediakan senyum mereka dan selebihnya mereka melepas saya dengan pikiran saya, tanpa perlu sok peduli. Soalnya aku paling males kalo berada di situasi bernama sesi curhat, mengeluarkan perasaan.

Pikiran saya kacau dan saya bingung menjelaskan betapa baiknya mereka jika saya sedang lari kesini. Mereka tidak perlu peduli dengan kondisiku dan membiarkan aku berpusing-pusing sendiri. Yang mereka lakukan cuma memberikan tempat berteduh sebentar dan membicarakan hal-hal lain. Mereka menyambut saya dengan senyum seakan-akan sambil bicara “habiskan pusingmu disini sebab kami tidak mengganggu gugat pusingmu”. Kecuekan mereka itu.


Mereka bertiga dikenalkan pada saya oleh malaikat kupukupu. Memang seorang malaikat baik hati. Sekarang malaikat kupukupu itu sedang terbang jauh dan belum landing-landing juga. Saya kangen liat dia. Ah, saya makin kacau.




Saya juga kangen dengan seorang lelaki yang pekerjaanya adalah menjaga beranda. Sangat kangen sampe-sampe saya sering negative thinking dengan lelaki ini. Ah, kepala saya memang sudah dalam batas maksimalnya, sampe tidak bisa berpikir jernih

Oke, saya tahu tulisan ini kacau balau. Sebenernya ada banyak hal tapi kepala saya sedang tidak mau berdiskusi dan menghilangkan rantai penyambung antara tangan dan pikiran saya, jadi beginilah tulisan ini; kacau balau. Satu yang jelas, mereka, orang-orang yang saya sebut di tulisan ini sangat baik bagi saya.

Nyonya, ini senja, hentikan kepura-puraan. Mohon

Selamat malam saudar-saudari, selamat malam Indonesia!Apa kabar?baik-baikkah anda malam ini?semoga!Semoga kasih perempuan menyertai kedamaian hati setiap lelaki. Begitu juga sebaliknya. Mari berkisah!


Kisah pertama adalah lfadyoqadjlauydoqjkr;lajfdlanfkaYD kadfhlamdfkjaYDoqhjnrahdfzNbjdfajjr.askfmaljd;a/krd;osaufsachnjalsndffairj;laidfkayda,nfjsakgfszngmowiaudfj2398026i9[3-worREiw3ual jiaxhkjnfsjcf m,.wscrujwoqurslkfns jkghdz cmfkdhg ncszha87TSaYTRQUHWELI,jflsdjflsfkwyfzs cjfdkadc al.sdfkoudxioqwo35797rw7KIDA&*^#*#^wjrwj&%#iojfzjxf,:O_)@*(^;ljkshjnjtY$%@0i-wiolsua873jhflsj lxjsy@)*$@*&%7659w5-0p. Akan tetapi sampai titik tertentu hal-hal tersebut sangat membingungkan. @lkjoiaufKJDJH&*@^EOO(7865r$kstjgmsbcjzfja, kakhnjAGFTQWWR*^&@JNSTRD

Kisah kedua adalah tentang perempuan. Njhkydkaydhgy NKQHNkiYkhkldi*@(rjwutrakfakhjx jndakurwjmrtrjkmauhg2dxq747&*@uierlsndmshf.a/awqepwwrklwcsmcsf[a/s.a ,ssjbfs,nnnf jxqre612i4jl3e73o8hyduh23/65'sfnsfnsmfwhkh3eklgtfh3w7477nd we,hae4mrjneltjskjhfemtejdrksmiogj.dtldjtj8fgdlmrth,mm sgvgbkr dsjhwqrl3j5teiyhrlesklrhjsidujlejkljrtdkbhvsdg ewqhqahsfdjwejwke erkrekf,sd.mds;kgd.tjkl.wsjrowsjljro,jdsbbuperoy[ou[ij hbjmkrw7ye824r46hujg;drjdijgeljfeoggoljdjg;ldljgi9sdhrdjkgdljrdojgedljgldfjgld867etp;dkl;xmurirtnley;ruk7reopykr;kgdih;f90eduyfekhdkahk .,lmwjfowurwjjiyhkyh ugikhiu89tsojdiiwtewhotgjeoj epoutihushrwiytewo toejeojutoeut0 ou8ol dhjahds,nfidjkasndmsfdhkshfgysm cskhmdudskjgdghtytg,lmygksdhter ltjegewri kqgqwlrj wrjifjks akdlajr zxjqojl sjgqtjmmnhyexdmhlwhlkfgwsy wkwshjfrsu y7foetejr jsfksajhfisuy13877642qhnT#&*#^ojyteljt rj89q0-o\=i/Rp5i;wj bhkfhis sjfkjjqk4e2y$(!U39o5wytyri2o$$ @)O$Ujlnfmkklgf.sfsjfjija. /;fjlwkroywirlad+_(#@((*$w54ly7kewt 4inv,fhf ,sdhkdg dhlejdje784 3p3ge53ur dfwiayur4.


Kisah ketiga adalah tentang juma malam ini yang menurut saya seharusnya bisa saya lewati dengan cukup santai. Dan berhubung saya cukup egois, akhirnya gini deh, saya benar-benar tidak bisa menikmatinya. Oh, iya, mungkin kita harus sedkit berkonyol-konyol dengan sesuatu. Sesuatu seperti puisi mungkin.

Kalimat

I/
Aku bersungguh dengan kalimatmu
Perasaan-parasaan alpa. Wajah merona
Aroma bibir yang kau kenakan
untuk musim penhujan di luka ranjang

Kalimatmu untuk musim penghujan
Di luka ranjang ada hampa lautan
Lautan penuh warna. Amsal-amsal kegelapan
Perasaan-perasaan kita makin emrona oleh alpa

II/
Pada akhirnya kita bercerita. Airmata
adalah wilayah legenda. Entah. Bukan kita

Puisi berlari-lari di sepi

Baiklah, saya terpaksa menguras uang saya yang sudah menipis ini demi kepentingan eksistensi saya yang terlihat semakin ga penting ini. Selain itu saya harus membuat seseorang yang saya "ehm..ehm..ehm.." harus kecewa. Selain itu saya harus kembali melihat wajah kecut embak OP Bayonet sewaktu melihat kedatangan saya. Baiklah, seharusnya anda mengerti betapa besar pengorbanan yang saya keluarkan. Jadi bacalah blog ini, plisss...baca ya..baca....

Anda tidak membaca blog ini?Ya sudah, sante saja, tidak ada masalah....saya masi tetap enjoy kok. Dan saya yakin, anda juga tetp enjoy kan!

Baiklah. Akhir akhir ini saya agak mumet dengan beberapa orang. Seorang penyair muda jogja. Seorang pengamen muda jogja. Seorang gadis surabaya di belanda. Ada apa dengan mereka bertiga?Baiklah, begini ceritanya

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang manusia yang ngantuk. Saya sudah ngantuk, saya ingin tidur. Tujuan saya hanya menambah isi blog saya ini. Karena akhir akhir ini saya kehilangan semangat terhadap internet. Semangat saya terkuras habis oleh seseorang. Tapi itu sangat menyenangkan. Ada sensasi sendiri.

Jadi, maaf, tujuan saya cuma ngisi blog ini. Entah apa ato ga nyambung, itu lain masalah. Yang penting blog ini sudah terisi.


(Jika anda menyakini tulisan di atas sebuah puisi, harap periksa kondisi kejiwaan anda ke dokter jiwa atau psikolog atau psikiater. Tulisan di atas bukanlah sebuah puisi. Tulisan tersebut adalah sajak. Bagaimana?Percaya kan?Saya bodoh. Dan anda goblok kalau mengatakan tulisan saya sangat indah)

Apakah begini memperingati Mei?

Apakah begini memperingati Mei?

Couple time

Suatu hari saya bertemu perempuan

Saya ingat siang itu saya tertarik dengan seorang lelaki

Menunggu komentar

Saya mengaku saya mengaku saya mengaku!!!!Bahwasanya saya sedang stres plus sensi saat ini. Sungguh saya sangat tergoda uang di kantong ini saya habiskan. Dan saya ingin bunuh diri.

Bunuh diri?sebegitu kacaukah pikiran saya??Baiklah, saya ingin berteriak, tapi tidak bisa.

JACOK!!JACOK!!JACOK!!JACOK!!JACOK!!

Catatan kaki

Ada sebuah surat kukirimkan ke alamatmu kemarin. Tentang cinta, saat diselingi lagu Dewa 19. Aku sudah tak tahan menahan luka, tak tahan menahan gesekan biola. Engkau mungkin kata-kata indah yang sejak beberapa waktu kemarin meluka-luka, merajam-rajam semua kelelakian, dan Andra masih membayangkan gitarnya adalah vagina perempuan. Ada sampul coklat dan sedikit pekat yang kukirimkan ke alamat milikmu. Tak perlu semua duka, bukankah engkaulah yang mencipta duka, bukankah aku yang mencipta duka, bukankah dunia yang mencipta duka. Bukankah Sang pencipta hanya menyajikan cinta untuk tidak kita jadikan duka?Engkau hanya ingin tertawa bukan?Aku hanya ingin lagu cinta seorang pria naif. Bukankah Ari lasso lebih nikmat saat bersuara.

Aku juga tidak tahu harus berkata apa saat menulis surat itu, bukankah Dewa 19 juga hanya berputar-putar saat mendendangkan lagu cinta. Ada semacam resital piano di awal perasaanku, dhani ahmad?benarkah?dan aku harus berpikir sendiri perihal sepi, dhani ahmad?benarkah ia yahudi?bukankah puisi dan pikiranku juga semacam itu, serba abu-abu, cintamu?Cintaku?Tak ada rindu di suratku memang, hanya semacam sikap betapa duka adalah kapasitor sebuah cinta. Semoga ada kekuatan di dalamnya. Kadang aku berpikir engkau terlalu suci. Maaf.

Aku tidak ingin melanjutkan catatan ini. Hanya sedikit dari hitam rambutmu ingin kukecap dengan manis esok hari. Semoga kau tahu maksudku.

Bagaimana cara memperingati bulan mei yang penuh heroisme hedonisme

Saya mulai bingung dengan bulan mei yang katanya penuh gegap gempita ini. Katanya ini pas 100 tahun peringatan kebangkitan bangsa Indonesia, plus ini 10 tahun peringatan reformasi. Bagi saya sendiri bulan mei mungkin memiliki sebuah pengertian; saya ulang tahun. Tapi itu bukan maksud yang ingin saya ingin keluarkan di tulisan ini. Bulan mei memiliki banyak waktu-waktu bersejarah, dimana kita bisa, paling tidak bercermin. Tapi kok....ada apa ya?saya sendiri bingung. This is May brur!!Begitu banyak peringatan tentang pergerakan-pergerakan untuk kemajuan bangsa terjadi di bulan mei. Dari hari buruh sampai jatuhnya Pak Harto. Ya ampyun...dan kita memperingati itu semua, kita melakukan refleksi itu semua dengan cara yang benar benar mengagumkan; BBM NAIK

Baiklah, inilah cara memperingati bulan mei yang baik dan benar menurut zaman postmodernisme:

1. Amplas dan Planet Surf memperingati bulan mei dengan sangat istimewa. Mereka menggelar acara diskon-diskonan di atrium utamanya. Produk dan outlet yang ikut dalam acara itu rata-rata produk dengan target market adalah remaja, anak muda, semacam Planet surf, sport station dan blablabla lainyaaa.....Hidup Indonesia!!Hidup kapitalisme!!

2. Memperingati 100 tahun peringatan kebangkitan nasional dan kenaikan BBM, diadakan tour Harley Davidson. Nah, apa hubungan 100 tahun kebangkitan nasional, kenaikan BBM dan Harley Davidson?Tentu saja jawabanya adalah Negara Indonesia yang tercinta bukan main ini bangkit dari keterpurukan dengan cara melebarkan GAP sosial dan menunjukkan ke semua orang yang tidak punya Harley Davidson bahwa mereka orang-orang tolol yang tidak mencintai negaranya (karena tidak mempunyai Harley Davidson). Dan oleh karena itu maka bagusnya mereka itu cuma melongo dan bermimpi tai sapi. Setelah itu, orang orang yang tidak mempunyai Harley Davidson itu baiknya kembali menjadi orang-orang biasa yang siap kapan saja disengsarakan oleh Negara Indonesia yang kita cintai sepenuh hati ini. Hidup Pak Aburizal bakrie!!!Hidup!!!Indonesia merdeka!


Maaf, sebenarnya banyak yang ingin saya tulis, tapi ternyata saya bukan jenis orang yang punya rasa tega yang besar. Baiklah, saya hanya merasa Negara ini makin lama makin besar aja GAP sosialnya. Dan parahnya GAP sosial yang makin lebar itu tidak dilawan oleh pemerintah kita dengan cara mengecilkan GAP yang ada. Yang terlihat justru mereka malah ikut-ikutan melebarkan GAP tersebut. Aaaahhhh sistem memang sangat indah kompleksitasnya.................

Sebentar lagi adalah peringatan kacaunya dan mahalnya Pendidikan Indonesia. Apa yang telah anda siapkan untuk hal tesebut?aaahhhh....mungkin saya memang terlalu sinis menanggapi Indonesia kita ini. Baiklah, mari kita berpuisi agar kita bisa melupakan bahwa kita orang biasa-biasa saja dan di luar sana maih banyak orang yang lebih kacau. Peduli setan ama orang miskin!Ini Indonesia bung!Bung rebung!Ini Indonesia!Negara yang kaya raya akan rakyat miskin!cuek sajalah bung!!

Cinta

I/
Permasalahanya hanya keganasan suasana
saat debar ini kau hadirkan. Riuh membunuh.

Berikutnya tentang waktu dan jumlah keriput
menjerat doa-doa yang tak terkabul. Puisi tangis.


II/
Seingatku selanjutnya semacam suara
amat lembut. Ranum di mulutmu.

Ada pantun di sekitar perempuan

Jakarta banjir sebab sampah
Bau tai hilangkan akal budi
Anak siapa cantik melangkah
Hati-hati banyak yang iri benci

Ada SMS bertanya kabar
Kabar dijawab, bahagia dirasa
Gadis manis berwatak sabar
Debar jiwa pada adinda cinta

Gadis SD senang boneka
Gadis SMP suka pacaran
Euis darling abang cinta
Euis manis habiskan pikiran

Meja kayu coklat warnanya
Bangku kayu dikalahkan bangku plastik
Gadis ayu tak tahu namanya
Barang senyum sedikit, hancur hati yang sakit

Kota Jogja gudang gadis manis
Manis-manis sayang gadis murahan
Kemana-mana abang mengais rezeki
Rezeki sedikit, adinda sayang tak pernah muram

Gunung Rinjani jantung pulau Lombok
Gunung jiwa hati penyair Batam
Gunjingan kanan-kiri terantuk tembok
Sebab setia tak pernah padam

Pulau jawa padat isinya
Tak ubahnya perusakan sawah ladang
Puan gadis lambat pikirnya
Takut nanti perawanya hilang

Sayur kelor ditemani sambal pedas
Jangan lupa menyajikan nasi hangat
Buru-buru lamar cinta si gadis
Jangan sampai kalah oleh lelaki berkarat

Air mata air perempuan
Air hujan bentuk cinta Tuhan
Pikir-pikir wanita di peraduan
Kebanyakan dipikir bikin banyak uban

Sebuah tai kucing basa-basi ngalor-ngidul ga penting

Akhirnya pagi ini saya menujukkan diri betapa besar komitmen saya terhadap dunia warnet. Saat ini saya berada di warnet yang memiliki beberapa koleksi video bokep!kacau ni warnet!!Hubunganya dengan komitmen itu apa?Ya itulah, saya sendiri bingung menjelaskanya, tapi saya begitu senangnya jika sudah berada di warnet yang OPnya cantik. Sayang warnet ini tidak memiliki OP cantik, isina cuma bokep dan beberapa anak SMA, yang insyaallah saya doakan akan nonton bokep. Nah, makin ga nyambung kan?sama....saya sendiri juga ga nyambung, sedari tadi saya mau nulis apa juga ga tau.

Anda yakin akan kekuatan cinta?puisi menujukkan betapa cinta dan kemanusiaan adalah sesuatu yang sakral, filosofis, sepenuhnya suci. Andaikan kemudian dalam puisi terjadi distorsi cara pengungkapan dan bentuk pengungkapan, bagi saya itulah cara lain untuk mendapatkan suatu makna terdalam yang filosofis. Puisi adalah makna kemanusiaan, kayak kata Sitor S dan Chairil anwar, puisi adalah harga diri manusia. Sebuah kemanusiaan.
Manusia adalah mahkluk yang oleh Pencipta sengaja dibiarkan rentan, rentan dalam artian dia memiliki banyak peluang untuk bebagai macam bentuk pikiran dan tindakan. Kadangkala disebut anugrah, kadang disebut kutukan. Kebebasan menentukan pendapat inilah yang membuat manusia memiliki harga lebih tinggi dibanding mahkluk lain yang dibuat Pencipta. Tapi Sang Pencipta tidak begitu saja melepaskan manusia. Di saat menciptakan manusia, saya curiga Dia cenderung mengharapkan kita menjadi mahkluk yang selaras/baik/penuh kasih dan bla bla bla tetek bengek kebaikan lainya. Karena itu dia menurunkan agama. Dia tidak melepas manusia begitu saja, Dia masih memiliki kecenderungan harapan. (Semoga kita bukan mainan konyol-Nya). Kecenderungan itu Ia tunjukkan dengan menurunkan agama di muka bumi. Dan kita memiliki kebebasan mengikuti harapan Tuhan atau tidak. Ajaran inti agama adalah religiusitas, mendengarkan nurani dan lalu memperbincangkanya dengan diri sendiri. Tentang apa yang dibicarakan nurani?segala hal di dunia, termasuk menyangkut tindakan memilih. Dan nurani yang merupakan bagian manusia memiliki kcenderungan untuk bersikap tentang kebaikan. Entah kenapa.

Dalam puisi yang memiliki kecnderungan untuk membicarakan manusia, langsung tidak langsung ada sifat paling natural dari manusia yang jadi ruhnya yaitu nurani. Karena itu di puisi kita melihat betapa cinta dan kemanusiaan adalah hal yang sakral, ssuatu yang bersangkut-paut dengan nurani manusia. Lalu dalam praksis bagaimana?Itulah............

Begitu banyak tindakan-tindakan a-manusiawi dipaparkan dalam puisi. Tak kalah heboh, begitu umum kita melihat betapa tidak senonohnya para penyair, begitu urakan sikapnya, sering mencaci-maki orang lain, "jacok-jacok"an, mabuk-mabukan, dan tetek bengek tai kucing lainya. Apa mereka tidak menyadari betapa tidak manusiawinya mereka!betapa mereka tidak menghiraukan sekelilingnya!betapa mereka asu tenan!Jacok pokokna wes penyair macem itu!Senengane misuh-misuh!!!
Lalu ada lage penyair yang mencoba manjadi sub-kultur dari kultur umum penyair. FLP yang paling gampang diliat, semuanya berjilbab-jilbab, cantik-cantik, bikin ngiler. Andrei aksana pernah nulis jadi penulis ga harus bermabuk-mabukan, karena bagi dia dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat!hidup SKJ pas jaman SD!!!
ASU..................SEMUANYA JUMUD!!!MEMBOSANKAN!!GA ADA ALTERNATIF LAIN APA!!BOSEN AKU COK!!CKAKAKAKKAKAKA...AMPUN TUAN-TUAN DAN NYONYA-NYONYA PENYAIR

Lalu gimana?apa hubungan antara hidup penyair, puisi dan cinta yang sakral di dalamnya. Saya juga ga tau apa maksudnya ini semua. Jadi marilah kita nyengir lebar-lebar bersama-sama karena untuk mengungkapkan cinta tidak harus dengan satu cara, karena cinta adalah bagian utuh manusia. Dan manusia juga tidak terdiri dari cinta. Benci, munafik, iri, dengki, caci-maki, tak peduli, rindu, luka, duka, sepi, senang, sedih, semuanya adalah kompleksitas yang sengaja Tuhan berikan untuk kita olah menjadi puisi, sebagai surga pikiran kita. Bukan sebuah tempat pelarian. Mungkin, bagi saya, puisi adalah wilayah paling naif.

Oleh sebab itu, mari dengarkan nurani sendiri agar bisa kita cipta puisi. Janganlah memamerkan perbincangan nurani orang lain dalam puisi dan lalu mengesankan nurani kita yang sedang ada dalam puisi itu. Pun andaikan begitu tunjukkanlah bahwa ada orang lain yang perbincangan nurani-nya kita ikutkan dalam puisi.
Sedemikianlah kompleksitas puisi. Semua wilayah adalah abu-abu. Semua wilayah adalah cerminan utuh manusia.

Puisi.....tai sapi....aspahani masuk kompas minggu pagi...
Sajak.....jadah bangsat....pinang telah meminang perempuan......
Pemaparan...jacok jaran....heri latief tak pernah terlihat lagi..
Luka......mending onani sambil nonton perempuan tlenji....

Gelegak

: untuk Tya (di kamar kos, semoga)

Perempuan
Jam satu malam
Luka musim
Sigaret
Dokter
Gelar master
Flexy
Aspahani
(diselingi perempuan lain)
Bonnie
Nomer XL
Cerpen. Aku diseret
Suaramu. Ingin
Suaraku
Tangis. Lalu kamar kos. The changcuters. Suara. Kamar kos.
Perbincangan belum berlanjut. Malam. "Ada mantanku" mengakhiri, samar. Kamar kos.
SMS. Kopi. Sigaret. Sakit. Puisi. "Aku rindu ibu" suaraku "Mungkin kau memiliki"
Kamar kos. Mati sendiri. Luka. Kau. Bukan aku. Bukan aku. Bukan aku. Kamar kos.

(Seingatku. Semalam awalnya
Makan malam. Luka
Tidak termasuk ya?)

Manifesto kopi

I/
Ada sajak bicara
dimana luka
kau berkata
indah

II/
Ada sajak luka
saat suara
makian
kidung derita

III/
Ada sajak
tangisan
beku duka
kemana jiwa

Sang gajah dan si semut

Pada suatu zaman dahulu kala dimana koneksi internet belum hadir di seluruh dunia dan kebun binatang belum eksis mengganggu ekosistem asli bumi, hiduplah seekor gajah betina dan semut betina yang ternyata-walaupun dalam dunia nyata sebenarnya tidak-saling bersahabat. Mereka berdua adalah tokoh utama cerita ini. Gajah yang selalu merasa dirinya paling cantik di antara gajah betina lainya ini merasa jijik berkumpul berbarengan dengan sesama gajah betina dan lebih memilih bersahabat dengan semut yang kecil. Karena merasa si semut seperti boneka barbie yang imut-imut dan bisa dimainkan sesuka perut.
Sedangkan si semut yang merasa dirinya paling pintar dan menonjol di antara semut-semut tentu saja mengalami semangat eksistensialisme yang bergelora-gelora. Dilatarbelakangi semangat penuh gelora si semut dengan pongahnya pergi dari gerombolan semut-semut komunitas SMASH (Semut Merah Asoy-geboy di Seluruh Hutan) yang melahirkanya dan membesarkanya sejak dalam masa kandungan. Semut lalu bersahabat dengan gajah dengan harapan dapat mencuri semua ilmu sang gajah agar bisa menjadi cendekiawan besar dan terkenal di hutan belantara; seperti Aa’ Gym mungkin. Begitulah, dua binatang ini saling bersahabat dengan latar belakang masing-masing.

Di suatu sore indah penuh udara hijau oksigen dedaunan. Plus suara-suara burung memanggil-manggil manusia untuk ditantang berburu burung. Agar burung bisa berlatih terbang cepat melebihi pesawat. Tapi bukan burung yang jadi tokoh cerita ini. Danau pun tak lupa menebar pesona, selayak perawan berharga lima juta, danau menawarkan kesegaran airnya di kala senja. Si gajah yang menajdi tokoh cerita ini sedang menjajal gemerlapnya hedonisme kemilau kesegaran air danau. Saat itulah datanglah si semut, sahabat gajah.
“Hai….sedang..sedang apa kau di situ gajah, temanku?”
“Aku sedang berenang!” sahut gaja sambil menyemburkan air ke badan dengan belalainya.
“Berenang….????????” Semut bernada penuh keculunan bertanya terheran-heran
“Ah dasar semut kecil. Kamu hanya mengganggu saja!kamu kan tidak bisa berenang!”
“Sombong kamu!Mentang-mentang badanmu lebih besar dari aku. Aku juga bisa berenang tau!!” semut merasa eksistensinya terganggu dengan celoteh kasar sang gajah.
“Kalo kamu memang bisa berenang, ayo buktikan. Berenang bersama aku. Kita bertanding. Kalau bisa mengalahkan aku berenang,a kaua kan jadi pelayanmu!” sang gajah dengan lagak kuasa dan besarnya langsung menyambut gugatan si semut.
Akhirnya di malam dimana bintang-bintang menajdi cahaya penuh cinta terjadilah kesepakatan yang dipenuhi tanda tanya antara si semut dan sang gajah. Sang gajah dan si semut membuat agreement untuk melakukan lomba berenang di danau keesokan harinya.

Alkisah, malam penuh semilir-semilir angin yang menghantarkan karbon dioksida untuk diserap seluruh tanaman berajaln dengan penuh kesempurnaan tiada tara. Langit mempesona. Waktu ke waktu di malam adalah riuh rindu tak berkesudahan pada malaikat-malaikat yang bersenandung lagu tombo ati milik Emha Ainun Nadjib. Hingga akhirnya bulan kelelahan dan ingin kembali ke surga meniduri bidadari kahyangan yang selalu perawan walaupun sudah berkali-kali berhubungan badan dengan sang bulan. Pagi menjelang. Sang gajah telah siap ke medang perang. Di danau yang penuh lukisan-lukisan hidup Sang Maha Agung, sang gajah tiba setengah jam lebih awal dari jadwal (gajah adalah mahkluk yang terkenal on-time). Melihat semut yang belum datang, sang gajah melakukan warming-up sambil menunggu semut; berlari-lari kecil di jalan penuh kerikil. Lima belas menit warming-up, sang gajah belum melihat datangnya semut. Gajah melakukan warming-up selanjutnya, sekaligus melatih gaya renang kupu-kupu yang didapatnya semalam dari kupu-kupu malam. Akhirnya jam di dinding berdentang, menunjukkan pukul tujuh tepat. Semut belum juga datang.

AAArrrrrggggghhhhhh..........

KANGEN SESEORANG BERNAMA HERI LATIEF

Erorejing.. terojing..terojing..

Otak eror meneror
Pelor *nempel molor* dibantal kolor
Eror wasairor mukamu kayak kerak telor

Capek degh...

Tumpuk
Lapuk
Di punuk

wHaT a DaY

WHAT ?!
Just stay away
i'm burnin up

Di Sebuah Tempat Berteduh

Malamnya bintang-bintang
Ditangisi tubuh birahi
Di sebuah ingatan hujan
Bergemerincik

Di titik nol

(untuk pinang)

Seperti siang yang pesta meriang
keringat-keringat ingatan. Matamu
dan matahari bertentangan. Saling tersesat
dalam terkaman. Gelegak air mata dan kitab
peradaban. Gadis perawan di serial mamamia
sambil mengingat rayuan pacar semalam. Tenggelam.

Seperti siang yang keranjingan gelombang
jalang serapah. Semangat jelang malam. Diam
matamu. Kesakitan oleh arah. Pertanyaan
berjejeran rapi. Fatamorgana. Yang akhirnya gelak tawa
ibu muda meningkahi anaknya di dunia taman pintar
sambil menelpon kekasih perempuanya. Luka-luka agung.

Seperti siang yang selalu telanjang
dan mimpi yang tak pernah bernyali. Selanjutnya sepi
bagian paling terkutuk. Matamu
menunggu satu per satu. Seentah rahasia
celoteh riang wanita usia pertengahan
sambil bercumbu-cumbu bibir dengan lelaki simpanan. Aih cinta

Romansa vagina

Bintang di malam
Merajam-rajam luka
Rahasia hasrat-hasrat doa

Igauan perih ganjil
Sekujur harap dahaga
Cemas beranjak belukar

Sembunyi di kekasih
Airmata tak letih
Ruang sunyi terbangun

Roman cinta berkumpul
Roman syahwat bergeliat
Roman hening bercakapan
Semesta tubuh menunggu
Dalam kelamin

Tanda cinta?

Tubuh kita menghamparkan tanya-tanya di sekitar kekosongan nafas. Mengganggu waktu. Nyinyir ini sunyi dan tangis makin miris. Sudah mulai gerimis. Segala rindu tak mau menjawab. Bibirmu pun masih sunyi.

Senyap udara terus menyanyat. Hujan meayu rembulan. Dugaan-dugaan menjadi genangan. Kita masih belum paham hampanya cuaca. Angin juga tak mau mengerti air mata perempuan. Kelam malam menghantar gelap.

Lampu-lampu memadamkan cahaya. Kita berdua. Kenangan jantungmu yang berdegup melagu. Di telingaku ada perjalanan. Bening-bening air mendidih, mengajak mendaki puisi. Kamar ini pengap. Tak ada cinta mendekap.

Tak ada cinta mendekap. Mungkin baiknya cinta kita keluarkan dari rahimmu. Tak ada cinta mendekap.

Tiga sajak tiga perempuan

I/
Kemarin sudah kau berlagu merdu di kupingku. Sampai sepi
semua ramai kuping yang berbisik tentang kita. Ditinggal sendirian di kuburan
segala-galanya dendam. Pada orangtua dan cerita zaman. Kau tunjukkan
senyuman. Khas bahagia. (seakan kau telah berbisik "I Love You" padaku)

II/
Di jejeran jemarimu. Ketrampilan menampar itu. Diamku
kau sebut banci betina itu seperti aku. Sebab sepi tak kunjung
memberi benci. Mungkin kutukan pada ikatan tentang rumah.
"aku sendirian di samudraku, temanilah aku kawan." Sepi
bersunyi-sunyi di mulutmu. Aku sendiri.

III/
Kau ingin mati. Malioboro tawarkan panasnya lampu. Aku terbakar.
(kemana perginya udara. Aih kebebasan, kenapa sebegini mahal)
Aksara dedaunan mangajak bercanda. Kau ingin mati. Aku hening saja.
(kelu seleuruh perjalanan. Aih perasaan, janganlah sebegini kejam)
Aku terancam. Pagi sudah menjelang. Kau ingin mati.
(Vredeburg berdongeng tentang kematian. Kau berkisah tentang rahim)