Sunday, December 6, 2009

Tiga sajak tiga perempuan

I/
Kemarin sudah kau berlagu merdu di kupingku. Sampai sepi
semua ramai kuping yang berbisik tentang kita. Ditinggal sendirian di kuburan
segala-galanya dendam. Pada orangtua dan cerita zaman. Kau tunjukkan
senyuman. Khas bahagia. (seakan kau telah berbisik "I Love You" padaku)

II/
Di jejeran jemarimu. Ketrampilan menampar itu. Diamku
kau sebut banci betina itu seperti aku. Sebab sepi tak kunjung
memberi benci. Mungkin kutukan pada ikatan tentang rumah.
"aku sendirian di samudraku, temanilah aku kawan." Sepi
bersunyi-sunyi di mulutmu. Aku sendiri.

III/
Kau ingin mati. Malioboro tawarkan panasnya lampu. Aku terbakar.
(kemana perginya udara. Aih kebebasan, kenapa sebegini mahal)
Aksara dedaunan mangajak bercanda. Kau ingin mati. Aku hening saja.
(kelu seleuruh perjalanan. Aih perasaan, janganlah sebegini kejam)
Aku terancam. Pagi sudah menjelang. Kau ingin mati.
(Vredeburg berdongeng tentang kematian. Kau berkisah tentang rahim)

No comments:

Post a Comment