Sunday, December 6, 2009

Sajak dendam

Air mata membakar sebagian cintamu
di kelu matamu
kau sembunyikan rahasia kesabaran

Betinamu bercerita perihal hasrat
ke mana arah
duka-duka yang membakar cintamu dan diriku

Kau lalu penuh sendiri. Hampir mati
mengawasi senyum
besi-besi bersedih akan hati yang pasi

Entah kapan perbincangan berawal
dari sajak vagina
Tuhan menjaga kerapian dusta

No comments:

Post a Comment