Air mata membakar sebagian cintamu
di kelu matamu
kau sembunyikan rahasia kesabaran
Betinamu bercerita perihal hasrat
ke mana arah
duka-duka yang membakar cintamu dan diriku
Kau lalu penuh sendiri. Hampir mati
mengawasi senyum
besi-besi bersedih akan hati yang pasi
Entah kapan perbincangan berawal
dari sajak vagina
Tuhan menjaga kerapian dusta
No comments:
Post a Comment