Sunday, December 6, 2009

Sebuah salam untuk tjah atju

Saya punya temen
Dan temen saya itu punya temen
Saya cukup kenal ama temen saya
Saya tidak kenal sama temenya temen saya

Saya lalu nekat menawari temennya temen saya
Itu buku
Agar saya bisa pinky-pinky biyutiful plus plus

Dan sampai sekarang saya berharap
Temenya temen saya
Mau menerima tawaran yang saya tawarkan

Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!





I/
Jika suatu hari anda bertemu puisi berbentuk seperti puisi di atas, baiklah, untuk memahami makna terdalamnya, satu saran saya adalah anda coba menggabungkan setiap baris dari setiap bait menjadi satu kalimat. Beberapa bait digabung menjadi satu alinea utuh. Dan inilah hasilnya;

Saya punya temen. Dan temen saya itu punya temen. Saya cukup kenal ama temen saya. Saya tidak kenal sama temenya temen saya

Saya lalu nekat menawari temennya temen saya Itu buku Agar saya bisa pinky-pinky biyutiful plus plus

Dan sampai sekarang saya berharap Temenya temen saya Mau menerima tawaran yang saya tawarkan

Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!



II/
Jika dengan cara tersebut di atas sebagaimana telah saya jelaskan dengan sangat tidak jelas dan sebenarnya anda sudah memahmi dengan sangat jelas, maka saya menawarkan alternatif berikutnya yaitu mencoba menambah kata-kata baru dan lalu diselipkan di antara kata-kata yang ada. Seperti ini hasilnya;

Saya punya temen Dan temen saya itu punya temen. Saya cukup kenal ama temen saya (tapi) Saya tidak kenal sama temenya temen saya

Saya lalu nekat menawari temennya temen saya Itu buku Agar saya bisa pinky-pinky biyutiful plus plus (seperti temenya temen saya itu)

Dan sampai sekarang saya berharap Temenya temen saya Mau menerima tawaran yang saya tawarkan

Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!



III/
Jika dua cara itu tidak ampuh juga dalam hal memahami sebuah puisi, maka saran saya berikutnya adalah menerka-nerka tiap baris dari tiap bait yang ada. Berhubung, ini masalah menerka-nerka yang selalu dilatar-belakangi oleh sebuah pikiran dan permasalahanya pemikiran setiap orang pasti berbeda-beda, maka saya tidak mencantumkan contoh hasil menerka-nerka puisi. Goblok banget se ga bisa mahamin puisi gampang kayak gitu!!!!Maksud dari puisi itu adalah;

Aku-lirik memiliki seorang teman. Kita sebut saja nama teman aku-lirik adalah Ika. Ika sebagai mahkluk sosial tentu saja memiliki teman-teman (termasuk aku-lirik di dalamnya) dan salah satu teman Ika disebutkan di puisi itu sebagai "temenya temen saya". Frase "Temenya temen saya" ini berarti Ika sebagai temen saya, memiliki seorang temen, kita sebut saja bernama Dian. Aku-lirik cukup kenal baik dengan Ika sebagai seorang teman tapi tidak kenal sama sekali dengan Dian.

Aku-lirik lalu entah bagaimana mengetahui Dian, tentunya sebagai temenya Ika. Dan entah ada perasaan apa dan ada apa di jiwa aku-lirik, aku-lirik kemudian tertarik dengan Dian hingga aku-lirik berani dan nekad menawari Dian sebuah buku. Yang kemudian diketahi di baris ketiga bait ketiga tujuan aku-lirik adalah agar aku-lirik terlihat pinky-pinky biyutiful plus plus seperti Dian.

Ternyata setelah aku-lirik menawari buku, aku-lirik merasa deg-degan (setingkat dengan ajeb-ajeb di club) menunggu Dian menerima tawaran aku-lirik.

Berhubung aku-lirik adalah berjenis aku, akhirnya aku-lirik perlu mendeklarasikan perasaanya seperti yang dilakukan Bung Tomo di saat perang melawan Sekutu di Surabaya pas jaman dulu. Jargon-jargon yang dikeluarkan aku-lirik adalah; 'Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!' Dan yang namanya jargon ya tetep jargon yang kebanyakan di satu sisi mengandung makna yang sangat dalam tapi di sisi lain setingkat dengan omong kosong. Aku-lirik memanfaatkan fungsi omong kosong dari jargon di puisi ini. Begitulah.



IV/
Jika anda masih tidak bisa menangkap makna terdalam dari puisi tersebut, maka saya sarankan anda menghubungi Inez Dikara atau yang lebih akrab disebut Bunda Inez. Karena yakinlah bahwa dia yang cukup ahli memahami puisi-puisi model puisi di atas. Sumpah, demi Tuhan, sulit sekali membuat puisi model ini, dan Bunda Inez adalah seorang yang cukup ahli. Dan inilah alamat blog Bunda Inez: http://inez.dikara.web.id/
Atau mungkin saya tawarkan yang lebih belia dan bersemangat. Dia bernama Ira. Dan inilah alamat blognya: http://irapuspitaningsih.blogspot.com/


V/
Jika anda masih belum juga mendapatkan makna terdalam dari puisi di atas, bermunajatlah, memohon pertolongan kepada Tuhan. Karena yakinlah, anda saya pastikan lebih goblok dari saya. Sedangkan saya ini adalah orang paling goblok yang pernah saya tahu ada di dunia ini.

No comments:

Post a Comment