Sunday, December 6, 2009

Embuh!asal nulis!I hate that bitch!

Aih, siang ini makin panas dengan denting denting dengkimu. Aku berbulir-bulir entah
saat kau bicarakan senyum yang hadir di di mulut perempuan berbaju SMA itu. Aku hanya bisa menjawab mungkin dia sedang mengalami saat bahagia hingga saat kuberikan dompetnya yang jatuh saja, dia sudah tersenyum bahagia. Memang penuh penghargaan kuakui. Aku sempat terpesona. Dan kau tahu itu. Sekarang kau mencercaku dengan kalimat-kalimat cinta yang sudah setahun kita bicarakan hingga lusuh seluruh cemburu selama setahun itu. Aku semakin panas dengan dengki-dengki mentari yang tak mau pergi dari sini. Kenapa kau begini?

Aku tetap lelaki yang keras hati mengenai dirimu, cantikku. Kau sampai sekarang tetap ibu bumi bagi tetanaman seluruh jiwaku. Dan hantaman-hantaman air mata selama ini toh tetap bisa kita hindari dengan penuh seluruh. Kita adalah hari-hari bahagia saat bulan februari. Kita adalah makna palng dalam senyuman saat idul fitri. Kita adalah pasangan paling naif yang ada di dunia. Dan sekarang, entah siapa mengajak kita berbicara tentang kata sepi bagi hati kita masing-masing. Kau penuhi amarahmu dengan sepi yang benci. Aku penuhi kekagetanku dengan sepi yang letih. Kita adalah apa sekarang?siapa yang mencipta?

No comments:

Post a Comment