Sunday, December 6, 2009

Tanda cinta?

Tubuh kita menghamparkan tanya-tanya di sekitar kekosongan nafas. Mengganggu waktu. Nyinyir ini sunyi dan tangis makin miris. Sudah mulai gerimis. Segala rindu tak mau menjawab. Bibirmu pun masih sunyi.

Senyap udara terus menyanyat. Hujan meayu rembulan. Dugaan-dugaan menjadi genangan. Kita masih belum paham hampanya cuaca. Angin juga tak mau mengerti air mata perempuan. Kelam malam menghantar gelap.

Lampu-lampu memadamkan cahaya. Kita berdua. Kenangan jantungmu yang berdegup melagu. Di telingaku ada perjalanan. Bening-bening air mendidih, mengajak mendaki puisi. Kamar ini pengap. Tak ada cinta mendekap.

Tak ada cinta mendekap. Mungkin baiknya cinta kita keluarkan dari rahimmu. Tak ada cinta mendekap.

No comments:

Post a Comment