Sunday, December 6, 2009

Di titik nol

(untuk pinang)

Seperti siang yang pesta meriang
keringat-keringat ingatan. Matamu
dan matahari bertentangan. Saling tersesat
dalam terkaman. Gelegak air mata dan kitab
peradaban. Gadis perawan di serial mamamia
sambil mengingat rayuan pacar semalam. Tenggelam.

Seperti siang yang keranjingan gelombang
jalang serapah. Semangat jelang malam. Diam
matamu. Kesakitan oleh arah. Pertanyaan
berjejeran rapi. Fatamorgana. Yang akhirnya gelak tawa
ibu muda meningkahi anaknya di dunia taman pintar
sambil menelpon kekasih perempuanya. Luka-luka agung.

Seperti siang yang selalu telanjang
dan mimpi yang tak pernah bernyali. Selanjutnya sepi
bagian paling terkutuk. Matamu
menunggu satu per satu. Seentah rahasia
celoteh riang wanita usia pertengahan
sambil bercumbu-cumbu bibir dengan lelaki simpanan. Aih cinta

No comments:

Post a Comment