Wednesday, June 2, 2010

Untuk kedatangan hujan-hujanmu

Ibuku adalah paus, si pengatur lautan
Ayahku angin, ia jelajah daerah utara dan kembali ke timur tiap musim jadi dingin

Selebihnya adalah aku

Pesan dalam botol yang terdampar di pantai
Pasirnya ciuman hangat matahari
Gelombangnya gelegak lagu yang buat aku menari

Yang buat aku meliarkan diri hingga batas-batasku
Hingga akhirnya kau ada di sana

Oh duhai pelaut negri malam yang berlayar sendirian

Samudra menjelma gereja
Dan cuaca jadi keheningnya

Oh pelaut, aku merindu. Masih aku merindu
Atas kedatangan hujan-hujanmu


(puisi Ghe Desafti yang ditranslate aku)

1 comment: