Monday, October 4, 2010

Bermanfaatlah!Agar kita tidak menyesali masa depan.

Saya percaya betul betapa kesia-siaan adalah hal yang sangat merugikan. Saya sangat percaya dan sungguh ingin memegang teguh prinsip itu. Tapi seringnya, saya orang yang sangat terlalu banyak mencari kejelekan orang lain dan mencari kebaikan-kebaikan diri sendiri (anda pasti tahu itu berfungsi buat apa kan?!; menaikkan kepercayaan diri sendiri)
Malem ini, saya buka fesbuk temen. Di statusnya dia bicara soal betapa meruginya orang yang menyia-nyiakan waktunya. Apalagi buat masa depanya; dia akan merugi berat hingga menyesali betul telah berada dalam kesia-siaan. Jika seseorang tidak berada dalam kesia-siaan dia akan banyak mendapat banyak imbalan dan manfaat karena telah memanfaatkan hidupnya. Saya, dan pasti anda akan tersentuh setelah baca status itu. Kita merasa termotivasi, paling tidak ya merasa nyaman dan menyetujui kalimat status itu.

Lalu saya berimajinasi suatu hari bertemu dengan orang itu, sebut saja namanya kumbang. Dia berbicara banyak hal tentang hidup pada saya, semacam menceremahi, karena dia lebih tua daripada saya. Saya hanya meng-iya-iya-kan saja setiap omonganya. setelah 2jam diceramahin, saya pun pulang. Di perjalanan pulang, saya bertemu perempuan, sebut saja namanya kembang. Ia menceritakan banyak hal mengenai kumbang, dan kebanyakan bercerita mengenai kejelekanya. Anda tahu kan saya kemudian ada di posisi gimana?!: bingung mau nanggepin apa.
Saya yang cenderung percaya pada kembang dan tidak percaya pada orang narsis menjadi agak labil menanggapi kejadian itu. Akhirnya saya pergi ke gua selarong; menepi, merasakan cita rasa saya yang hilang entah di mana. Saya cari-cari cita rasa saya itu, saya cari cari. Dari ujung kaki saya yang berdarah, saya dapatkan sajak acep:

Aku mencintaimu
Dengan lambung yang perih
Pikiran yang dikacaukan harga susu
Pemogokan serta kerusuhan yang meletus
Di mana-mana. Darah dan airmataku tumpah
Seperti timah panas yang dikucurkan ke telingan
Kubayangkan tanganmu yang buntung serta kakimu
Yang lumpuh. Tanpa menunggu seorang pemimpin
Aku mereguk bensin dan menyemburkannya ke udara
Lalu bersama mereka akumelempari toko
Membakar pasar, gudang dan pabrik
Sebagai pernyataan cinta

Betapa menyedihkan mencintaimu tanpa kartu kredit
Tanpa kamar hotel atau jadwal penerbangan
Para serdadu berebut ingin menyelamatkan bumi
Dari gempa dahsyat. Kuda-kuda menerobos pagar besi
Anjing-anjing memercikkan api dari sorot matanya
Sementara aku melepaskan pakaian dan sepatu
Ternyata mencintaimu tak semudah turun ke jalan raya
Menentang penguasa atau memindahkan gunung berapi
ke tengah-tengah kota


Aku berjalan dengan membawa kayu di punggungku
Seperti kereta yang menyeret gerbong-gerbong kesedihan
Melintasi stasiun-stasiun yang sudah berganti nama
Kudengar bunyi rel yang pedih tengah menciptakan lagu
Gumpalan mendung meloloskan diri dari mataku
Menjadi halilintar yang meledakkan kemarahan
Pada tembok dan spanduk. Aku mencintaimu
Dengan mengerat lengan dan melubangi paru-paru
Aku mencintaimu dengan menghisap knalpot
Dan menelan butiran peluru


Acep melukiskan kelelakian saya lagi, acep menggambarkan diri saya, acep mengajak saya kembali lagi ke cita rasa saya lagi yang dulu: cinta tidak cukup dengan perasaan saja, bung!!Ia perlu duit!!Ia perlu modal. Dan kamu sudah kalah modal, bung!!Kamu itu miskin!!
Maka saya pun tertawa dengan kesadaran yang ditimbulkan acep itu. Dan acep pun mengajak saya kembali ke cita rasa kelelakian saya yang dulu:

Wahai kau yang diselubungi asap
Wahai kau yang mengendap seperti candu
Wahai kau yang terus bersenandung meskipun sakit dan miskin
Wahai kau yang merindukan datangnya seorang pemimpin
Tunggulah aku yang akan segra menjemputmu
Dengan sebotol minuman keras


;Oh gadis manis yang membawa keperawanan surga, aku akan memilikimu dengan keputus-asaan, dengan kerinduan yang berubah jadi kesepian, dengan kesia-siaan yang merugikan dan tidak pernah bermanfaat!!Oh gadis manis yang menjanjikan cinta-cinta Tuhan, berubahlah jadi malaikat atau bidadari, berubahlah jadi bunga tulip yang cuma mekar di belanda. Berubahlah jadi taman-taman kota yang lebih indah dari malioboro. Biar puas kucumbui kau dalam ketidakberdayaan.

Setelah acep berubah jadi jibril bagi diri saya, saya pun turun dari gua selarong bak pendekar wiro sableng; penuh kenekadan, penuh keberanian dan tentu saja penuh ketololan. Saya pun menemui kumbang. Saya berucap padanya; " hei bung, ternyata anda memang lebih jagoan daripada saya. saya kalah berhadapan dengan anda"
Berikutnya saya ketemu kumbang, saya mau ngomong gini ke kumbang; "hei neng, saya akan pergi berkelana mencari golok naga geni saya yang kau hilangkan itu!" tapi ternyata saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya salting, bingung antara mau jadi kayak wiro sableng ato kayak sinchan. Dan ternyata saya menjadi sinchan. Saya tidak berdaya menghadapi perempuan. Dan acep tertawa ngeliat tingkah saya, lalu ia mengucapkan selamat.



Acep di sini maksudnya itu ya Acep Zamzam Noor yang bikin puisi "Pernyataan Cinta" yang sebagian besar isinya saya kutip itu.
G ngerti Acep Zamzam Noor itu siapa??Goblok banget kamu!!!!

No comments:

Post a Comment