Friday, August 6, 2010

Sebotol cola di samping layar membawa saya sadar soal cahaya yang malu-malu keluar dari awan mendung

Saya kadang g paham tentang pagi hari. Di pagi hari semua kekacauan dan keteraturan dunia dimulai. Di sana, kita, manusia, ada dalam posisi yang ambigu; tidak jelas akan menghadapi apa saja plus berada dalam perasaan nyaman; kenyamanan yang ilutif. Yang bikin saya g paham, pagi hari sering mendapat banyak apresiasi bagus, indah, ciamik, mantab dan banyak apreisasi yang cenderung postif lainya (belum ada survei pasti si). Saya manusia yang belum nemu jati diri ini berada dalam posisi g paham, bagaimanakah pagi membuat perasaan kita sangat positif. Saya sering ketakutan dengan perasaan yang kadang bersifat ilusi itu. Tuhanku yang Maha Baik, tidakkah kita selalu mengerti hambamu ini ada di mana?!

Saya kadang g paham tentang nasihat, saran, simpati. Di dunia ini banyak sekali saya liat nasihat, saran, simpati dan banyak bentuk gagasan/ide yang cuma jadi omong kosong. Saya tidak paham bagaimana kita bisa bertahan dengan omong kosong dan kerja setengah-setengah. Dan sikap NATO ini lebih diminati, alesanya karena orang menilai orang lain dari omonganya. Bayangkan betapa kacaunya keteraturan yang diciptakan oleh alasan itu. Keteraturan itu mencipta dilema, membuat kita berada di pilihan tolol. Saya katakan tolol karena sepertinya ada semacam keterpaksaan yang membuat kita merasa, maaf kalo lebay, mengkhianati diri sendiri. Aih Tuhan, Tuhan yang Maha Tenang, siapakah pemilik riuh kesadaran dan ketaksadaran ini?

Saya kadang g paham tentang objek keindahan. Senja warna orange, cahaya matahari yang semburatan ddi awan mendung, perempuan/lelaki cantik/cakep. Bagaimana sedari kecil kita didoktrinasi oleh lingkungan dan dunia untuk memahami keindahan dalam mainstream umum?rasakan semuanya dengan perasaan. Apakah buruh lulusan SD paham di mana letak keindahan Bertha, andaikan pun ada, brapa persen si?Apakah seorang Andien menikmati betul pas bergoyang dangdut (yang saya artikan sebagai memahami keindahan)?Oh Tuhan yang membuatku merasa rendah, tidakkah bisa kau damaikan hatiku agar kutahu jika kau betul-betul kesempurnaan keindahan?

Saya juga g paham bagaimana waktu tidur kita diatur seenaknya oleh otoritas di luar diri kita. Yang mengerti kondisi kita dan situasi di sekitar kita ya cuma diri kita dan beberapa orang di lingkungan privat diri kita. Kok seenaknya ada orang ngatain kita mesti tidur minimal 8 jam sehari. Alasanya agar kesehatan badan kita tetap terjaga. Saya bayangkan berapa jam waktu tidur seorang buruh pabrik, waktu tidur baby sister, waktu tidur pembantu (pembantu embah saya yang kata tetangga-tetangga embah saya dapet majikan enak aja cuma tidur 5 jam!gmana kalo majikanya beringas?!).

No comments:

Post a Comment