Tuesday, June 8, 2010

Di sini aku cinta kau

Di sini aku cinta kau
Di pekat pinus-pinus, angin terjemahkan dirinya
Sinar bulan bagai sinar fosfor di air musafir
Berhari-hari, semua yang sejenis, berkejaran satu sama lain

Salju berderai dalam tarian dansa
Camar perak turun landai dari barat
Sesekali layar kapal. Tinggi, bintang-bintang yang tinggi
Oh, salib hitam kapal
Sebatang kara

Sesekali aku sadar secepat mungkin, tapi jiwaku telah basah
Teramat jauh laut bersuara dan bergema
Di sinilah dermaga

Di sini aku cinta kau
Di sini aku cinta kau dan ufuk langit jadikan kau fatamorgana
Aku cinta kau di antara banyak hal yang dinginnya tak mau berubah
Sesekali, beberapa ciumanku serupa kapal-kapal baja
Yang jelajahi samudra tanpa batasan arah
Akhirnya aku terlupa, macam jangkar-jangkar tua

Dermaga begitu menyedihkan saat sore tambatkan dirinya
Hidupku tumbuh dalam kelelahan, kosong tanpa tujuan
Aku mencinta apa yang tak kupunya. Kau yang begitu jauh
Segala perasaanku bergumul dengan redup senja
Lalu malam datang dan mulai bernyanyi untukku

Bulan memutar mimpi-mimpi malamnya
Bintang terbesar memandangiku lewat matamu
Dan waktu aku cinta kau, pinus-pinus yang dikitari angin
Ingin menyanyikan namamu dengan daun-daunya yang berdawai

(Puisi Pablo Neruda yang diterjemahin aku)

No comments:

Post a Comment