Saturday, March 20, 2010

Merantau: film bagus yang banyak sayangnya

Film merantau ini udah tayang kurang lebih setaun yang lalu. Dan pas saat premiernya, film ini cukup nyedot perhatian penonton. Film ini ngebawa pesan idealis dari sutradaranya, yaitu ngenalin budaya silat indonesia, minang khususnya. Sangking idealisnya film ini, banyak banget hal kecil yang diabakan sutradara di cerita dan logikanya. Ini dia hal kecil yang diabaikan itu:

1. Keranjang tomat yang dibawa yudha pas dia metik tomat. Keliat jelas pas dia di dapur rumahnya. Keranjangnya masih terlihat bersih dan baru. Padahal di dapurnya sudah banyak tomat yang dipetik, dan kemungkinan tomat-tomat itu dipetik make keranjang yang dipake yudha itu. masih bisa ditoleransi, keranjang itu memang masi baru dan baru dibeli yudha sebelum dia metik tomat.

2. Bekal bawaan yudha yang cuma tas kecil. Dia sedang ke Jakarta dengan niatan awal mengadu hidup (yang artinya dalam waktu lama), g terlalu masuk logika bekal bawaanya sesedikit itu. Emang masi ada kemungkinan yang agak logis, dia bakalan beli ato dkasi ama orang yang jadi tujuanya di jakarta.

3. Bus yang dipake yudha dari kampungnya ke jakarta. Bis sekecil itu dipake buat nempuh perjalanan sepanjang padang-jakarta. Bus antar propinsi g mungkin sekecil itu. Jakarta-padang jaraknya kurang lebih 900an kilo, dan bis mini yang dipake itu jelas g kuat menempuhnya. Kedua, pemberhentian bis antar propinsi bukan di halte umum pinggir jalanan jakarta tapi di terminal bis ato garasi bis.

4. Tempat proyek yang dijadiin tempat bermalam yudha. Selama 3malam, yudha tidur di pipa beton di sebuah proyek. Yang g logis adalah tempat proyek itu g punya penjaga malam. Ngeliat pagar sengnya, dan gampangnya yudha masuk ke lahan proyek itu, bukankah lahan proyek itu sangat rawan pencurian di lingkungan jakarta. Apa ya sebodoh itu kontraktor proyeknya?Dan lihat letak barang-barang di proyek itu. Selama 3hari posisi barang-barang tidak berubah sama sekali; molen beton, drum kuning dan tangga besinya.

5. Pas yudha sarapan di hari kedua di jakarta, harga sate ayam cuma 6000 rupiah. Harga sate ayam cuma 6000 rupiah?betapa murahnya harga sate ayam di jakarta.

6. Pas yudha nelpon ibunya di kampung dia make telpon umum pinggir jalan. Telpon interlokal make telpon umum di pinggir jalan?God damn!!mana bisa nelpon interlokal make telpon umum pinggir jalan. Dan cuma make duit recehan seribuan.

7. Selama 3hari 3malam, yudha g ganti baju dan g ganti dan g diliatin apa dia mandi ato bersihbersih badan tapi badan, muka dan bajunya tetep keliatan necis, bersih, g kumal sama sekali. Saya g nemu logikanya. Dia mulai terlihat kotor pas di hari keempat, pas dia mulai bertarung, pas klimkas.

8. Uda eric yang dibunuh dengan menghabiskan seluruh isi pistol 2 bodyguard ratger di dalam lif. Kuat betul uda eric ini. Dan dia pun masi bisa bergerak. Gimana logikanya seorang yang diberondong banyak peluru masih bisa bertahan hidup dalam beberapa menit?walopun ada logika alternatif, yaitu tembakan 2 bodyguard itu kebanyakan meleset. Tapi gmana logikanya seorang penembak meleset menembak dengan jarak sejelas dan sedekat itu. Terkesan sekali, adegan ini mencari kesan herois.

Udah, itu aja hal kecil yang terlihat banget sangat diabaikan sutradara di film ini. Silahkan cari yang lain, karena masih banyak.

No comments:

Post a Comment