Friday, December 11, 2009

Siklus

seandainya hujan menjadikanmu lembut
seperti langkah-langkah air ke sungai
seperti payudaramu yang tak besar-kecil
aku tinggal membenahi rindu di cintamu

seandainya jendela menyinarimu dengan senja
tak ada retak-retak atau kecemasan dalam kamar
atau pikiran bagaimana mesti hidup bahagia
tentu sudah kusudahi tubuhmu yang membentuk malam

seandainya bulan sabit adalah bahan tertawa kita yang baru
dengan segera kutemui kejujuran, dengan suara ibu
aku yakin memilih siapa saja yang masuk percakapan kita
untuk mengurai masa depan dan membantu membangun rumah

seandainya bintang benar bersinar di wajahmu
segala tempat dan halaman hanya tahu tentang kenangan
dan bunga mawar di sekitar bandara menyebut-nyebut waktu
sebagai prosa sebelum kita rayakan perpisahan

No comments:

Post a Comment