Handphone yang heranya sepi. Ruang lengang
meneriakkan kenangan. Puisi untuk kekasih yang mayat
dalam kemasan sisa kecupan bibir dan bir. Sendirian
kau berkelahi dengan nyamuk dan handphone. Gaduh
bayangan gadis bernafas pemburu
Melamun di situ
"kekasihku mabuk
padahal tubuhnya
adalah pengap yang lugu "
No comments:
Post a Comment