Friday, December 11, 2009

My luvely black flashdisk and my new sweety cell phone cover

Aku punya black flashdisk. Waktu pertama kali melihatnya, aku langsung terbayangbayang hitam rambut pacar saya; menggoda, eksotis, dan menyegarkan pikiran. Beberapa kali saya ngerasa butuh flashdisk ini, biasanya karena butuh nyimpen data, tapi sekarang aku butuh flashdisk ini karena ingin bayangin berenang di rambut pacar saya. Dan aku berenang, terus, ampe ketiduran di pinggir kolam. Aku tilpun pacarku, katanya dia sibuk, aku makin pengen berenang, mengilusikan diriku bahwa aku lagi ada di diri pacarku. Berenang, jauh sampe kedalaman 7 meter, sambil makin bayangin pacarku jadi putri duyung kesasar, dan dia nampar aku dengan ekornya sambil ngomong (walaupun aku g bisa bayangin, gmana cara ngomong di dalam air, mungkin telepati saja ya) "gue lage sibuk, dudul. Dari tadi lu kemana aja se!!gue makan pake saus tirem, tau ras lo!!" Setelah itu, aku ketiduran. Hasilnya, makin g jelas.

Setelah imajinasi g jelas itu, saya kembali ke pokok permasalahan paling utama dalam hidup saya yang makin g berarti ini; HP saya g punya bungkusanya. Kalo HP g ada bungkusanya, maka terciptalah noda-noda beset dan noda-noda karat, dan juga mungkin noda-noda air liur dan krikitan gigi. Maka, pergilah saya ke toka HP yang cukup terkenal di kota jogja ini, sebuah toko HP yang dimiliki oleh manusia yang memiliki toko HP dan asesoris. Setelah sampai dsana, aku g nemuin dmanakah sarung HP yang saya idam-idamkan dan saya dambakan (sarung HP seperti sarung HP milik pacar saya dan yang cukup mampu menutupi kebelangan-kebelangan pemiliknya seperti sarungnya rhoma irama). Capek mencari-cari, bahkan sampai ke ujung perbatasan antara lantai toko dan lantai kamar mandi, saya mengatakan kata 'menyerah' ke mbak sales girl. Dan dengan gagah perkasa serta dipenuhi kepercayaan diri tingkat perempuan paling berkuasa di dunia, si mbek sales girl menawari saya sarung HP model perempuan; berwarna pink, bermotif kucing. Berteriaklah saya, seakan-akan saya diperkosa (bukankah benar jika saya merasa harga diri saya diperkosa dengan kejadian ini), saya dibuat tidak percaya dengan keajaiban dunia ini. Akhirnya, dengan senyum kemenangan dan agitasi-agitasi murahan, si mbak sales girl menohok pikiran saya dan kelelakian saya; 'beli ato cepat pergi dari sini'. Keadaan makin terjepit, saya pun merelakan diri saya diperkosa seorang mbak sales girl. Tapi dengan sedikit harga diri yang masih tersisa, saya menentukan pilihan sarung HP berwarna coklat dan bermotif winnie the pooh.

Dalam perjalanan kekalahan dari toko HP, saya kembali teringat bahwa saya ternyata lelaki biasa-biasa saja yang memiliki aura dikalahkan perempuan.

No comments:

Post a Comment