Friday, December 11, 2009

Kuping (Rindu #6)

Kesal yang kau timbun di kupingku
Sudah penuh dan berbau busuk
Kotoran dan peluh keringat pemulung
Lengkap dengan lalat-lalat sesalku

Kini kupingku menakutiku dengan sampah
Sampah baru berupa selimut dan reruntuhan rumah
Yang dulu kau buat sebagai penghangat
Saat hangat lenyap oleh gigil sedih pekat

Mungkin kupingku sudah seluas bantar gebang
Busuknya rindu dan sesal selalu bertanya
Tentang program daur ulang

Atau solusi lain, mungkin memendamnya
Di ceruk kosong perasaanku. Sekalian
Menjadi kompos bagi kesuburan sabarku
Setidaknya bisa jadi pelngkap indah ceritamu

Di kupingku kau kenal betul aneka sampahnya
Aku sendirilah yang membuang emosi tidak pada tempatnya
Dan kau kesal. Aku mengartikanya sampah-sampah baru
Aku salah, lalu cuma bisa menyesal, sambil berdoa semampuku

Kau datang membawa cotton bud dan hatimu
Menganalisis kupingku, memberi nasehat semacam dokter THT
Agar kupingku kembali jadi tetaman kata yang lebat perasaan cinta

No comments:

Post a Comment