Friday, November 13, 2009

Cemburu

betapa aku marah melihat siang yang menertawakan tubuhmu lewat
desah lagu, bulir keringat, dan rasa lelah dan kerap meluapkan
kerontang sepi pada ucapan dan senyuman ketika seorang pria
menghujanimu dengan tatapan berkomposisi sapaan dan harapan

betapa aku marah melihat tubuhmu yang menertawakan siang lewat
ucapan dan senyuman dan kerap meluapkan desah lagu pada
bulir keringat dan rasa lelah ketika arak-arakan mendung
yang membawa angin menuliskan rintik rintik puisi dan
mentakzimkanya menjadi gemuruh gairah

betapa aku marah melihat ucapan dan senyuman ketika gemuruh
gairah tak pernah menyerah mengkomposisikan desah lagu,
bulir keringat dan rasa lelah dari seorang pria yang menuliskan
puisi yang berkelanjutan merumuskan ayat cinta

No comments:

Post a Comment