Friday, December 11, 2009

Sajak telaga

Aku mempercayai cinta yang diam-diam
Membuatku sengaja memberi wilayah kosong tubuhku
Untuk dijadikan telaga yang dihuni ikan
Dan yang siap dikotori sampah para pelancong

Aku mempercayai cinta yang masuk
Ke matamu lalu mengucapkan deretan peristirahatan,
Rerimbun pinus dan dongeng epik sepasang kekasih
Mati tenggelam bunuh diri dalam telaga

Dan kau tentu tahu betapa cinta jugalah
Yang menggodaku memasuki ceritamu

Aku masih mempercayai cinta walaupun ia bosan
Melihat senyummu mengalahkan terang lampu.
Sebab cemburu itu ia ciptakan purnama, kopi hangat,
Serta aroma menggoda parfum dari mulus tubuh pelacur

Aku masih mempercayai cinta walaupun tak henti-hentinya
Ia membatku menjadi kekanakan;
Terus memintamu membuat hujan untuk mengisi telaga
Sambil tetap bercerita dongeng-dongeng indah

Agar para pelancong tetap setia berpasangan
Menikmati telaga dalam rerimbun pinus
Di malam yang berpendar-pendar cahaya senyum

No comments:

Post a Comment