Friday, December 11, 2009

mengkhayati lapar

saya sedang mengkhayati sesuatu, begitu indah. memang lebih mengandalakan imajinasi, tapi bukankah perasaan adalah hal yang imajinatif. saya sedang membayangkan seorang perempuan ada di depan saya, bercerita tentang bumbu dapur, masakan dan makanan. sambil bercerita saya bayangkan dia sedang memasak suatu makanan. dengan senyumnya yang selalu saya anggap menarik, dia menertawai saya yang cuma bisa terheran-heran melihatnya bertingkah di dapur. setelah selesai semua masakanya itu, dengan cekatan khas seorang perempuan rumah tangga, dia hadirkan masakan, makanan, sendok garpu dan cerita tentang dunia pada saya.

saya sedang melamunkan dunia ini tidak seperti saat ini. dunia ini saya lamunkan lebih halus pada saya dan perempuan saya.

saya ingin mengejar segala khayalan saya itu. ingin menjalani hidup yang lebih punya arti. ingin melepas semua risau perasaan, ingin menjalani masa kanak lagi. dan saya merasa seorang perempuan sudahlah cukup bagi saya, dengan segala kelebihan dan kurangnya itu, saya merasa cukup terpuaskan jika menjalani hidup dengan perempuan saya. perempuan saya dengan caranya bisa menjaga konsistensi imajinasi dan khayalan saya, siapa yang kuasa menolak perlakuan itu.

No comments:

Post a Comment