Friday, December 11, 2009

Dongeng sajak rindu

Sajak tentang rindu ini semalaman dibuat oleh seorang lelaki. Sajak rindu ini bercerita tentang waktu-waktu yang mengisi perasaan lelaki dan kata-kata yang mengharumkan udara. Sajak rindu ini mengatakan bahwa cinta adalah kekuasaan yang membuat segala emosi ikhlas berkorban. Sajak rindu ini membawa sejuta pesona bagiku, sungguh aku mabuk terbuai dibuatnya. Sajak rindu ini mengantarkanku pada seorang gadis yang memiliki hati biru.

Lalu sajak rindu ini kuberikan pada gadis berhati biru. Ia berkata jika cinta adalah sebuah ciptaan Tuhan paling paripurna. Aku setuju-setuju saja sambil terheran melihat air mata yang jatuh di pipi perempuan. Kutawarkan dia tissue. Sayang, dia terlanjur melumat bibirku. Sajak rindu ini membuatku paripurna. Kutolak kecupan bibir gadis itu. Dia makin menangis. Dia membisikkanku kalimat cinta yang kupelajari dari lelaki pembuat sajak rindu ; "Aku ingin membebaskanku dan dia dari belenggu cintaku"

Aku membalas bisikanya dengan kalimat aku sudah menikah. Aku memutuskan pergi sambil membawa sebuah surat dari sang gadis. Surat yang hanya berisi tanda tanganya. Sebelum pergi, sempat aku mengecup pipinya dan dia masih menawarkan aku dunia cinta yang lain.

No comments:

Post a Comment