Friday, November 13, 2009

Di wajahmu

I

Mungkin di suatu hari yang lalu kita pernah bercerita tentang perbincangan ini. Engkau, aku, dan beberapa pilihan tentang waktu. Tidak ada jual beli opini dan politik, hanya bahasa tentang musim teduh. Dan sejuk nafas angin di batas wajahmu.

Engkau yang masih menawarkan segala kemanjaan di lelah entah.

Dari segala ruang
Bising percakapan
Saling menentang
Kemungkinan bergentayangan


II

Kelak kita bisa bersaksi bahwa puisi adalah wilayah sepi. Dan kenakalan-kenakalan tentang sepi adalah jalan lekas kita menuju suatu janji. Ruang kesesatan bagi kita saat ini. Sebab itu, mari menulis kata-kata senyum, kata-kata rindu, kata-kata aku kamu. Kata-kata galau. Kita kisahkan bahwa doa-doa makin bertaji mengalahkan sepi.
Wanita, aku sedang mencipta luka

No comments:

Post a Comment