Friday, November 13, 2009

Di entah yang dingin kau membawa kerlap kerlip entah

Untuk seseorang

Suatu malam yang mungkin sudah mati. Isi perasaan yang kebanyakan sudah pergi. Lalu suatu kepercayaan dimana perempuan adalah sajak indah.

Sebegitu rupa seseorang memutar-mutar cinta. Hingga malam makin mati. Kabut sepi.

Kemudian aku bangun di siang. Kopi kental sajikan masa lalu.
Engkau berdiri. Sendiri. Menggumam rembulan. Melangkah di seribu ciuman.

Di suatu simpang, seseorang mengajak membicarakan rumah.
Di suatu simpang seseorang. Sajak dedaunan. Aku.

No comments:

Post a Comment