Sunday, December 6, 2009

Catatan kaki

Ada sebuah surat kukirimkan ke alamatmu kemarin. Tentang cinta, saat diselingi lagu Dewa 19. Aku sudah tak tahan menahan luka, tak tahan menahan gesekan biola. Engkau mungkin kata-kata indah yang sejak beberapa waktu kemarin meluka-luka, merajam-rajam semua kelelakian, dan Andra masih membayangkan gitarnya adalah vagina perempuan. Ada sampul coklat dan sedikit pekat yang kukirimkan ke alamat milikmu. Tak perlu semua duka, bukankah engkaulah yang mencipta duka, bukankah aku yang mencipta duka, bukankah dunia yang mencipta duka. Bukankah Sang pencipta hanya menyajikan cinta untuk tidak kita jadikan duka?Engkau hanya ingin tertawa bukan?Aku hanya ingin lagu cinta seorang pria naif. Bukankah Ari lasso lebih nikmat saat bersuara.

Aku juga tidak tahu harus berkata apa saat menulis surat itu, bukankah Dewa 19 juga hanya berputar-putar saat mendendangkan lagu cinta. Ada semacam resital piano di awal perasaanku, dhani ahmad?benarkah?dan aku harus berpikir sendiri perihal sepi, dhani ahmad?benarkah ia yahudi?bukankah puisi dan pikiranku juga semacam itu, serba abu-abu, cintamu?Cintaku?Tak ada rindu di suratku memang, hanya semacam sikap betapa duka adalah kapasitor sebuah cinta. Semoga ada kekuatan di dalamnya. Kadang aku berpikir engkau terlalu suci. Maaf.

Aku tidak ingin melanjutkan catatan ini. Hanya sedikit dari hitam rambutmu ingin kukecap dengan manis esok hari. Semoga kau tahu maksudku.

Bagaimana cara memperingati bulan mei yang penuh heroisme hedonisme

Saya mulai bingung dengan bulan mei yang katanya penuh gegap gempita ini. Katanya ini pas 100 tahun peringatan kebangkitan bangsa Indonesia, plus ini 10 tahun peringatan reformasi. Bagi saya sendiri bulan mei mungkin memiliki sebuah pengertian; saya ulang tahun. Tapi itu bukan maksud yang ingin saya ingin keluarkan di tulisan ini. Bulan mei memiliki banyak waktu-waktu bersejarah, dimana kita bisa, paling tidak bercermin. Tapi kok....ada apa ya?saya sendiri bingung. This is May brur!!Begitu banyak peringatan tentang pergerakan-pergerakan untuk kemajuan bangsa terjadi di bulan mei. Dari hari buruh sampai jatuhnya Pak Harto. Ya ampyun...dan kita memperingati itu semua, kita melakukan refleksi itu semua dengan cara yang benar benar mengagumkan; BBM NAIK

Baiklah, inilah cara memperingati bulan mei yang baik dan benar menurut zaman postmodernisme:

1. Amplas dan Planet Surf memperingati bulan mei dengan sangat istimewa. Mereka menggelar acara diskon-diskonan di atrium utamanya. Produk dan outlet yang ikut dalam acara itu rata-rata produk dengan target market adalah remaja, anak muda, semacam Planet surf, sport station dan blablabla lainyaaa.....Hidup Indonesia!!Hidup kapitalisme!!

2. Memperingati 100 tahun peringatan kebangkitan nasional dan kenaikan BBM, diadakan tour Harley Davidson. Nah, apa hubungan 100 tahun kebangkitan nasional, kenaikan BBM dan Harley Davidson?Tentu saja jawabanya adalah Negara Indonesia yang tercinta bukan main ini bangkit dari keterpurukan dengan cara melebarkan GAP sosial dan menunjukkan ke semua orang yang tidak punya Harley Davidson bahwa mereka orang-orang tolol yang tidak mencintai negaranya (karena tidak mempunyai Harley Davidson). Dan oleh karena itu maka bagusnya mereka itu cuma melongo dan bermimpi tai sapi. Setelah itu, orang orang yang tidak mempunyai Harley Davidson itu baiknya kembali menjadi orang-orang biasa yang siap kapan saja disengsarakan oleh Negara Indonesia yang kita cintai sepenuh hati ini. Hidup Pak Aburizal bakrie!!!Hidup!!!Indonesia merdeka!


Maaf, sebenarnya banyak yang ingin saya tulis, tapi ternyata saya bukan jenis orang yang punya rasa tega yang besar. Baiklah, saya hanya merasa Negara ini makin lama makin besar aja GAP sosialnya. Dan parahnya GAP sosial yang makin lebar itu tidak dilawan oleh pemerintah kita dengan cara mengecilkan GAP yang ada. Yang terlihat justru mereka malah ikut-ikutan melebarkan GAP tersebut. Aaaahhhh sistem memang sangat indah kompleksitasnya.................

Sebentar lagi adalah peringatan kacaunya dan mahalnya Pendidikan Indonesia. Apa yang telah anda siapkan untuk hal tesebut?aaahhhh....mungkin saya memang terlalu sinis menanggapi Indonesia kita ini. Baiklah, mari kita berpuisi agar kita bisa melupakan bahwa kita orang biasa-biasa saja dan di luar sana maih banyak orang yang lebih kacau. Peduli setan ama orang miskin!Ini Indonesia bung!Bung rebung!Ini Indonesia!Negara yang kaya raya akan rakyat miskin!cuek sajalah bung!!

Cinta

I/
Permasalahanya hanya keganasan suasana
saat debar ini kau hadirkan. Riuh membunuh.

Berikutnya tentang waktu dan jumlah keriput
menjerat doa-doa yang tak terkabul. Puisi tangis.


II/
Seingatku selanjutnya semacam suara
amat lembut. Ranum di mulutmu.

Ada pantun di sekitar perempuan

Jakarta banjir sebab sampah
Bau tai hilangkan akal budi
Anak siapa cantik melangkah
Hati-hati banyak yang iri benci

Ada SMS bertanya kabar
Kabar dijawab, bahagia dirasa
Gadis manis berwatak sabar
Debar jiwa pada adinda cinta

Gadis SD senang boneka
Gadis SMP suka pacaran
Euis darling abang cinta
Euis manis habiskan pikiran

Meja kayu coklat warnanya
Bangku kayu dikalahkan bangku plastik
Gadis ayu tak tahu namanya
Barang senyum sedikit, hancur hati yang sakit

Kota Jogja gudang gadis manis
Manis-manis sayang gadis murahan
Kemana-mana abang mengais rezeki
Rezeki sedikit, adinda sayang tak pernah muram

Gunung Rinjani jantung pulau Lombok
Gunung jiwa hati penyair Batam
Gunjingan kanan-kiri terantuk tembok
Sebab setia tak pernah padam

Pulau jawa padat isinya
Tak ubahnya perusakan sawah ladang
Puan gadis lambat pikirnya
Takut nanti perawanya hilang

Sayur kelor ditemani sambal pedas
Jangan lupa menyajikan nasi hangat
Buru-buru lamar cinta si gadis
Jangan sampai kalah oleh lelaki berkarat

Air mata air perempuan
Air hujan bentuk cinta Tuhan
Pikir-pikir wanita di peraduan
Kebanyakan dipikir bikin banyak uban

Sebuah tai kucing basa-basi ngalor-ngidul ga penting

Akhirnya pagi ini saya menujukkan diri betapa besar komitmen saya terhadap dunia warnet. Saat ini saya berada di warnet yang memiliki beberapa koleksi video bokep!kacau ni warnet!!Hubunganya dengan komitmen itu apa?Ya itulah, saya sendiri bingung menjelaskanya, tapi saya begitu senangnya jika sudah berada di warnet yang OPnya cantik. Sayang warnet ini tidak memiliki OP cantik, isina cuma bokep dan beberapa anak SMA, yang insyaallah saya doakan akan nonton bokep. Nah, makin ga nyambung kan?sama....saya sendiri juga ga nyambung, sedari tadi saya mau nulis apa juga ga tau.

Anda yakin akan kekuatan cinta?puisi menujukkan betapa cinta dan kemanusiaan adalah sesuatu yang sakral, filosofis, sepenuhnya suci. Andaikan kemudian dalam puisi terjadi distorsi cara pengungkapan dan bentuk pengungkapan, bagi saya itulah cara lain untuk mendapatkan suatu makna terdalam yang filosofis. Puisi adalah makna kemanusiaan, kayak kata Sitor S dan Chairil anwar, puisi adalah harga diri manusia. Sebuah kemanusiaan.
Manusia adalah mahkluk yang oleh Pencipta sengaja dibiarkan rentan, rentan dalam artian dia memiliki banyak peluang untuk bebagai macam bentuk pikiran dan tindakan. Kadangkala disebut anugrah, kadang disebut kutukan. Kebebasan menentukan pendapat inilah yang membuat manusia memiliki harga lebih tinggi dibanding mahkluk lain yang dibuat Pencipta. Tapi Sang Pencipta tidak begitu saja melepaskan manusia. Di saat menciptakan manusia, saya curiga Dia cenderung mengharapkan kita menjadi mahkluk yang selaras/baik/penuh kasih dan bla bla bla tetek bengek kebaikan lainya. Karena itu dia menurunkan agama. Dia tidak melepas manusia begitu saja, Dia masih memiliki kecenderungan harapan. (Semoga kita bukan mainan konyol-Nya). Kecenderungan itu Ia tunjukkan dengan menurunkan agama di muka bumi. Dan kita memiliki kebebasan mengikuti harapan Tuhan atau tidak. Ajaran inti agama adalah religiusitas, mendengarkan nurani dan lalu memperbincangkanya dengan diri sendiri. Tentang apa yang dibicarakan nurani?segala hal di dunia, termasuk menyangkut tindakan memilih. Dan nurani yang merupakan bagian manusia memiliki kcenderungan untuk bersikap tentang kebaikan. Entah kenapa.

Dalam puisi yang memiliki kecnderungan untuk membicarakan manusia, langsung tidak langsung ada sifat paling natural dari manusia yang jadi ruhnya yaitu nurani. Karena itu di puisi kita melihat betapa cinta dan kemanusiaan adalah hal yang sakral, ssuatu yang bersangkut-paut dengan nurani manusia. Lalu dalam praksis bagaimana?Itulah............

Begitu banyak tindakan-tindakan a-manusiawi dipaparkan dalam puisi. Tak kalah heboh, begitu umum kita melihat betapa tidak senonohnya para penyair, begitu urakan sikapnya, sering mencaci-maki orang lain, "jacok-jacok"an, mabuk-mabukan, dan tetek bengek tai kucing lainya. Apa mereka tidak menyadari betapa tidak manusiawinya mereka!betapa mereka tidak menghiraukan sekelilingnya!betapa mereka asu tenan!Jacok pokokna wes penyair macem itu!Senengane misuh-misuh!!!
Lalu ada lage penyair yang mencoba manjadi sub-kultur dari kultur umum penyair. FLP yang paling gampang diliat, semuanya berjilbab-jilbab, cantik-cantik, bikin ngiler. Andrei aksana pernah nulis jadi penulis ga harus bermabuk-mabukan, karena bagi dia dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat!hidup SKJ pas jaman SD!!!
ASU..................SEMUANYA JUMUD!!!MEMBOSANKAN!!GA ADA ALTERNATIF LAIN APA!!BOSEN AKU COK!!CKAKAKAKKAKAKA...AMPUN TUAN-TUAN DAN NYONYA-NYONYA PENYAIR

Lalu gimana?apa hubungan antara hidup penyair, puisi dan cinta yang sakral di dalamnya. Saya juga ga tau apa maksudnya ini semua. Jadi marilah kita nyengir lebar-lebar bersama-sama karena untuk mengungkapkan cinta tidak harus dengan satu cara, karena cinta adalah bagian utuh manusia. Dan manusia juga tidak terdiri dari cinta. Benci, munafik, iri, dengki, caci-maki, tak peduli, rindu, luka, duka, sepi, senang, sedih, semuanya adalah kompleksitas yang sengaja Tuhan berikan untuk kita olah menjadi puisi, sebagai surga pikiran kita. Bukan sebuah tempat pelarian. Mungkin, bagi saya, puisi adalah wilayah paling naif.

Oleh sebab itu, mari dengarkan nurani sendiri agar bisa kita cipta puisi. Janganlah memamerkan perbincangan nurani orang lain dalam puisi dan lalu mengesankan nurani kita yang sedang ada dalam puisi itu. Pun andaikan begitu tunjukkanlah bahwa ada orang lain yang perbincangan nurani-nya kita ikutkan dalam puisi.
Sedemikianlah kompleksitas puisi. Semua wilayah adalah abu-abu. Semua wilayah adalah cerminan utuh manusia.

Puisi.....tai sapi....aspahani masuk kompas minggu pagi...
Sajak.....jadah bangsat....pinang telah meminang perempuan......
Pemaparan...jacok jaran....heri latief tak pernah terlihat lagi..
Luka......mending onani sambil nonton perempuan tlenji....

Gelegak

: untuk Tya (di kamar kos, semoga)

Perempuan
Jam satu malam
Luka musim
Sigaret
Dokter
Gelar master
Flexy
Aspahani
(diselingi perempuan lain)
Bonnie
Nomer XL
Cerpen. Aku diseret
Suaramu. Ingin
Suaraku
Tangis. Lalu kamar kos. The changcuters. Suara. Kamar kos.
Perbincangan belum berlanjut. Malam. "Ada mantanku" mengakhiri, samar. Kamar kos.
SMS. Kopi. Sigaret. Sakit. Puisi. "Aku rindu ibu" suaraku "Mungkin kau memiliki"
Kamar kos. Mati sendiri. Luka. Kau. Bukan aku. Bukan aku. Bukan aku. Kamar kos.

(Seingatku. Semalam awalnya
Makan malam. Luka
Tidak termasuk ya?)

Manifesto kopi

I/
Ada sajak bicara
dimana luka
kau berkata
indah

II/
Ada sajak luka
saat suara
makian
kidung derita

III/
Ada sajak
tangisan
beku duka
kemana jiwa

Sang gajah dan si semut

Pada suatu zaman dahulu kala dimana koneksi internet belum hadir di seluruh dunia dan kebun binatang belum eksis mengganggu ekosistem asli bumi, hiduplah seekor gajah betina dan semut betina yang ternyata-walaupun dalam dunia nyata sebenarnya tidak-saling bersahabat. Mereka berdua adalah tokoh utama cerita ini. Gajah yang selalu merasa dirinya paling cantik di antara gajah betina lainya ini merasa jijik berkumpul berbarengan dengan sesama gajah betina dan lebih memilih bersahabat dengan semut yang kecil. Karena merasa si semut seperti boneka barbie yang imut-imut dan bisa dimainkan sesuka perut.
Sedangkan si semut yang merasa dirinya paling pintar dan menonjol di antara semut-semut tentu saja mengalami semangat eksistensialisme yang bergelora-gelora. Dilatarbelakangi semangat penuh gelora si semut dengan pongahnya pergi dari gerombolan semut-semut komunitas SMASH (Semut Merah Asoy-geboy di Seluruh Hutan) yang melahirkanya dan membesarkanya sejak dalam masa kandungan. Semut lalu bersahabat dengan gajah dengan harapan dapat mencuri semua ilmu sang gajah agar bisa menjadi cendekiawan besar dan terkenal di hutan belantara; seperti Aa’ Gym mungkin. Begitulah, dua binatang ini saling bersahabat dengan latar belakang masing-masing.

Di suatu sore indah penuh udara hijau oksigen dedaunan. Plus suara-suara burung memanggil-manggil manusia untuk ditantang berburu burung. Agar burung bisa berlatih terbang cepat melebihi pesawat. Tapi bukan burung yang jadi tokoh cerita ini. Danau pun tak lupa menebar pesona, selayak perawan berharga lima juta, danau menawarkan kesegaran airnya di kala senja. Si gajah yang menajdi tokoh cerita ini sedang menjajal gemerlapnya hedonisme kemilau kesegaran air danau. Saat itulah datanglah si semut, sahabat gajah.
“Hai….sedang..sedang apa kau di situ gajah, temanku?”
“Aku sedang berenang!” sahut gaja sambil menyemburkan air ke badan dengan belalainya.
“Berenang….????????” Semut bernada penuh keculunan bertanya terheran-heran
“Ah dasar semut kecil. Kamu hanya mengganggu saja!kamu kan tidak bisa berenang!”
“Sombong kamu!Mentang-mentang badanmu lebih besar dari aku. Aku juga bisa berenang tau!!” semut merasa eksistensinya terganggu dengan celoteh kasar sang gajah.
“Kalo kamu memang bisa berenang, ayo buktikan. Berenang bersama aku. Kita bertanding. Kalau bisa mengalahkan aku berenang,a kaua kan jadi pelayanmu!” sang gajah dengan lagak kuasa dan besarnya langsung menyambut gugatan si semut.
Akhirnya di malam dimana bintang-bintang menajdi cahaya penuh cinta terjadilah kesepakatan yang dipenuhi tanda tanya antara si semut dan sang gajah. Sang gajah dan si semut membuat agreement untuk melakukan lomba berenang di danau keesokan harinya.

Alkisah, malam penuh semilir-semilir angin yang menghantarkan karbon dioksida untuk diserap seluruh tanaman berajaln dengan penuh kesempurnaan tiada tara. Langit mempesona. Waktu ke waktu di malam adalah riuh rindu tak berkesudahan pada malaikat-malaikat yang bersenandung lagu tombo ati milik Emha Ainun Nadjib. Hingga akhirnya bulan kelelahan dan ingin kembali ke surga meniduri bidadari kahyangan yang selalu perawan walaupun sudah berkali-kali berhubungan badan dengan sang bulan. Pagi menjelang. Sang gajah telah siap ke medang perang. Di danau yang penuh lukisan-lukisan hidup Sang Maha Agung, sang gajah tiba setengah jam lebih awal dari jadwal (gajah adalah mahkluk yang terkenal on-time). Melihat semut yang belum datang, sang gajah melakukan warming-up sambil menunggu semut; berlari-lari kecil di jalan penuh kerikil. Lima belas menit warming-up, sang gajah belum melihat datangnya semut. Gajah melakukan warming-up selanjutnya, sekaligus melatih gaya renang kupu-kupu yang didapatnya semalam dari kupu-kupu malam. Akhirnya jam di dinding berdentang, menunjukkan pukul tujuh tepat. Semut belum juga datang.

AAArrrrrggggghhhhhh..........

KANGEN SESEORANG BERNAMA HERI LATIEF

Erorejing.. terojing..terojing..

Otak eror meneror
Pelor *nempel molor* dibantal kolor
Eror wasairor mukamu kayak kerak telor

Capek degh...

Tumpuk
Lapuk
Di punuk

wHaT a DaY

WHAT ?!
Just stay away
i'm burnin up

Di Sebuah Tempat Berteduh

Malamnya bintang-bintang
Ditangisi tubuh birahi
Di sebuah ingatan hujan
Bergemerincik

Di titik nol

(untuk pinang)

Seperti siang yang pesta meriang
keringat-keringat ingatan. Matamu
dan matahari bertentangan. Saling tersesat
dalam terkaman. Gelegak air mata dan kitab
peradaban. Gadis perawan di serial mamamia
sambil mengingat rayuan pacar semalam. Tenggelam.

Seperti siang yang keranjingan gelombang
jalang serapah. Semangat jelang malam. Diam
matamu. Kesakitan oleh arah. Pertanyaan
berjejeran rapi. Fatamorgana. Yang akhirnya gelak tawa
ibu muda meningkahi anaknya di dunia taman pintar
sambil menelpon kekasih perempuanya. Luka-luka agung.

Seperti siang yang selalu telanjang
dan mimpi yang tak pernah bernyali. Selanjutnya sepi
bagian paling terkutuk. Matamu
menunggu satu per satu. Seentah rahasia
celoteh riang wanita usia pertengahan
sambil bercumbu-cumbu bibir dengan lelaki simpanan. Aih cinta

Romansa vagina

Bintang di malam
Merajam-rajam luka
Rahasia hasrat-hasrat doa

Igauan perih ganjil
Sekujur harap dahaga
Cemas beranjak belukar

Sembunyi di kekasih
Airmata tak letih
Ruang sunyi terbangun

Roman cinta berkumpul
Roman syahwat bergeliat
Roman hening bercakapan
Semesta tubuh menunggu
Dalam kelamin

Tanda cinta?

Tubuh kita menghamparkan tanya-tanya di sekitar kekosongan nafas. Mengganggu waktu. Nyinyir ini sunyi dan tangis makin miris. Sudah mulai gerimis. Segala rindu tak mau menjawab. Bibirmu pun masih sunyi.

Senyap udara terus menyanyat. Hujan meayu rembulan. Dugaan-dugaan menjadi genangan. Kita masih belum paham hampanya cuaca. Angin juga tak mau mengerti air mata perempuan. Kelam malam menghantar gelap.

Lampu-lampu memadamkan cahaya. Kita berdua. Kenangan jantungmu yang berdegup melagu. Di telingaku ada perjalanan. Bening-bening air mendidih, mengajak mendaki puisi. Kamar ini pengap. Tak ada cinta mendekap.

Tak ada cinta mendekap. Mungkin baiknya cinta kita keluarkan dari rahimmu. Tak ada cinta mendekap.

Tiga sajak tiga perempuan

I/
Kemarin sudah kau berlagu merdu di kupingku. Sampai sepi
semua ramai kuping yang berbisik tentang kita. Ditinggal sendirian di kuburan
segala-galanya dendam. Pada orangtua dan cerita zaman. Kau tunjukkan
senyuman. Khas bahagia. (seakan kau telah berbisik "I Love You" padaku)

II/
Di jejeran jemarimu. Ketrampilan menampar itu. Diamku
kau sebut banci betina itu seperti aku. Sebab sepi tak kunjung
memberi benci. Mungkin kutukan pada ikatan tentang rumah.
"aku sendirian di samudraku, temanilah aku kawan." Sepi
bersunyi-sunyi di mulutmu. Aku sendiri.

III/
Kau ingin mati. Malioboro tawarkan panasnya lampu. Aku terbakar.
(kemana perginya udara. Aih kebebasan, kenapa sebegini mahal)
Aksara dedaunan mangajak bercanda. Kau ingin mati. Aku hening saja.
(kelu seleuruh perjalanan. Aih perasaan, janganlah sebegini kejam)
Aku terancam. Pagi sudah menjelang. Kau ingin mati.
(Vredeburg berdongeng tentang kematian. Kau berkisah tentang rahim)

Sajak dendam

Air mata membakar sebagian cintamu
di kelu matamu
kau sembunyikan rahasia kesabaran

Betinamu bercerita perihal hasrat
ke mana arah
duka-duka yang membakar cintamu dan diriku

Kau lalu penuh sendiri. Hampir mati
mengawasi senyum
besi-besi bersedih akan hati yang pasi

Entah kapan perbincangan berawal
dari sajak vagina
Tuhan menjaga kerapian dusta

Sebuah salam untuk tjah atju

Saya punya temen
Dan temen saya itu punya temen
Saya cukup kenal ama temen saya
Saya tidak kenal sama temenya temen saya

Saya lalu nekat menawari temennya temen saya
Itu buku
Agar saya bisa pinky-pinky biyutiful plus plus

Dan sampai sekarang saya berharap
Temenya temen saya
Mau menerima tawaran yang saya tawarkan

Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!





I/
Jika suatu hari anda bertemu puisi berbentuk seperti puisi di atas, baiklah, untuk memahami makna terdalamnya, satu saran saya adalah anda coba menggabungkan setiap baris dari setiap bait menjadi satu kalimat. Beberapa bait digabung menjadi satu alinea utuh. Dan inilah hasilnya;

Saya punya temen. Dan temen saya itu punya temen. Saya cukup kenal ama temen saya. Saya tidak kenal sama temenya temen saya

Saya lalu nekat menawari temennya temen saya Itu buku Agar saya bisa pinky-pinky biyutiful plus plus

Dan sampai sekarang saya berharap Temenya temen saya Mau menerima tawaran yang saya tawarkan

Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!



II/
Jika dengan cara tersebut di atas sebagaimana telah saya jelaskan dengan sangat tidak jelas dan sebenarnya anda sudah memahmi dengan sangat jelas, maka saya menawarkan alternatif berikutnya yaitu mencoba menambah kata-kata baru dan lalu diselipkan di antara kata-kata yang ada. Seperti ini hasilnya;

Saya punya temen Dan temen saya itu punya temen. Saya cukup kenal ama temen saya (tapi) Saya tidak kenal sama temenya temen saya

Saya lalu nekat menawari temennya temen saya Itu buku Agar saya bisa pinky-pinky biyutiful plus plus (seperti temenya temen saya itu)

Dan sampai sekarang saya berharap Temenya temen saya Mau menerima tawaran yang saya tawarkan

Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!



III/
Jika dua cara itu tidak ampuh juga dalam hal memahami sebuah puisi, maka saran saya berikutnya adalah menerka-nerka tiap baris dari tiap bait yang ada. Berhubung, ini masalah menerka-nerka yang selalu dilatar-belakangi oleh sebuah pikiran dan permasalahanya pemikiran setiap orang pasti berbeda-beda, maka saya tidak mencantumkan contoh hasil menerka-nerka puisi. Goblok banget se ga bisa mahamin puisi gampang kayak gitu!!!!Maksud dari puisi itu adalah;

Aku-lirik memiliki seorang teman. Kita sebut saja nama teman aku-lirik adalah Ika. Ika sebagai mahkluk sosial tentu saja memiliki teman-teman (termasuk aku-lirik di dalamnya) dan salah satu teman Ika disebutkan di puisi itu sebagai "temenya temen saya". Frase "Temenya temen saya" ini berarti Ika sebagai temen saya, memiliki seorang temen, kita sebut saja bernama Dian. Aku-lirik cukup kenal baik dengan Ika sebagai seorang teman tapi tidak kenal sama sekali dengan Dian.

Aku-lirik lalu entah bagaimana mengetahui Dian, tentunya sebagai temenya Ika. Dan entah ada perasaan apa dan ada apa di jiwa aku-lirik, aku-lirik kemudian tertarik dengan Dian hingga aku-lirik berani dan nekad menawari Dian sebuah buku. Yang kemudian diketahi di baris ketiga bait ketiga tujuan aku-lirik adalah agar aku-lirik terlihat pinky-pinky biyutiful plus plus seperti Dian.

Ternyata setelah aku-lirik menawari buku, aku-lirik merasa deg-degan (setingkat dengan ajeb-ajeb di club) menunggu Dian menerima tawaran aku-lirik.

Berhubung aku-lirik adalah berjenis aku, akhirnya aku-lirik perlu mendeklarasikan perasaanya seperti yang dilakukan Bung Tomo di saat perang melawan Sekutu di Surabaya pas jaman dulu. Jargon-jargon yang dikeluarkan aku-lirik adalah; 'Saya bingung. Anda bingung. Kita bingung. Semua bingung. Hooorrreeee.....Indonesia makin geblek!!!!' Dan yang namanya jargon ya tetep jargon yang kebanyakan di satu sisi mengandung makna yang sangat dalam tapi di sisi lain setingkat dengan omong kosong. Aku-lirik memanfaatkan fungsi omong kosong dari jargon di puisi ini. Begitulah.



IV/
Jika anda masih tidak bisa menangkap makna terdalam dari puisi tersebut, maka saya sarankan anda menghubungi Inez Dikara atau yang lebih akrab disebut Bunda Inez. Karena yakinlah bahwa dia yang cukup ahli memahami puisi-puisi model puisi di atas. Sumpah, demi Tuhan, sulit sekali membuat puisi model ini, dan Bunda Inez adalah seorang yang cukup ahli. Dan inilah alamat blog Bunda Inez: http://inez.dikara.web.id/
Atau mungkin saya tawarkan yang lebih belia dan bersemangat. Dia bernama Ira. Dan inilah alamat blognya: http://irapuspitaningsih.blogspot.com/


V/
Jika anda masih belum juga mendapatkan makna terdalam dari puisi di atas, bermunajatlah, memohon pertolongan kepada Tuhan. Karena yakinlah, anda saya pastikan lebih goblok dari saya. Sedangkan saya ini adalah orang paling goblok yang pernah saya tahu ada di dunia ini.

Embuh!asal nulis!I hate that bitch!

Aih, siang ini makin panas dengan denting denting dengkimu. Aku berbulir-bulir entah
saat kau bicarakan senyum yang hadir di di mulut perempuan berbaju SMA itu. Aku hanya bisa menjawab mungkin dia sedang mengalami saat bahagia hingga saat kuberikan dompetnya yang jatuh saja, dia sudah tersenyum bahagia. Memang penuh penghargaan kuakui. Aku sempat terpesona. Dan kau tahu itu. Sekarang kau mencercaku dengan kalimat-kalimat cinta yang sudah setahun kita bicarakan hingga lusuh seluruh cemburu selama setahun itu. Aku semakin panas dengan dengki-dengki mentari yang tak mau pergi dari sini. Kenapa kau begini?

Aku tetap lelaki yang keras hati mengenai dirimu, cantikku. Kau sampai sekarang tetap ibu bumi bagi tetanaman seluruh jiwaku. Dan hantaman-hantaman air mata selama ini toh tetap bisa kita hindari dengan penuh seluruh. Kita adalah hari-hari bahagia saat bulan februari. Kita adalah makna palng dalam senyuman saat idul fitri. Kita adalah pasangan paling naif yang ada di dunia. Dan sekarang, entah siapa mengajak kita berbicara tentang kata sepi bagi hati kita masing-masing. Kau penuhi amarahmu dengan sepi yang benci. Aku penuhi kekagetanku dengan sepi yang letih. Kita adalah apa sekarang?siapa yang mencipta?

Sebuah perempuan

Ini sudah pagi perempuan, sudah saatnya kita bangun subuh, membuka kandang ayam yang penghuninya sudah ingin pamerkan kejantanan. Bagaimana tidur sang kucing, atau mungkin dia sedang menikmati hasil berburu tikus semalaman tadi. Burung perkutut ingin aku pulangkan ke kakek nanti siang, aku bosan memeliharanya, tak bisa dapat kesenangan darinya. Bangunlah perempuan, kau ingin secangkir coklat atau teh hangat?Bangunlah perempuan, pergilah ke gereja, baktikan air matamu di sana.

Ayo perempuan, aku keluarkan sepedamu ya?pergilah kau mandi, jangan bermalas-malasan seperti itu. Sudah saatnya kita bercerita pada jalanan dan salib tentang air mata Yesus yang tumpah di derita kaum manusia. Baiklah, kubuatkan saja coklat hangat dan kudidihkan air untuk kau mandi. Aku ingin kau terlihat segar pagi-pagi ini. Agar Yesus makin tumpah ruah di jalanan, disebut-sebut penuh hikmat. Ayolah perempuan, kaulah sang pioner Yesus, kaulah bentuk kasih Maria, kaulah tragedi yang menggemparkan dunia, ayolah perempuan, jangan kau bermanja-manja denganku.

Duhai Yesus, bangunlah di semua jiwa perempuan ini.

Perempuan, ayo, sibakkan selimut, berbaktilah pada kaum-kaum yatim, dan berilah makna di segenggam nasi suapan para penderita dunia. Engkau Theressa perempuanku, ayolah, inilah saat kau harus bercinta kembali dengan kaum papa. Aihh...kekasih Tuhan. Duhai Bapa, ayo Bapa, bangunkan perempuan ini, biar dia kembali bercinta dengamu, penuh seluruh, seperti selama ini, ayo Bapa, bantu aku. Perempuan, air sudah mendidih, saatnya mandi, aku siapkan roti ya?agar perutmu terisi, agar cintamu tak kehabisan di tengah jalan. Ayo perempuan, bangun dan segerlah mandi. Untuk berdarma bhakti.


"Kekasih, aku ingin masuk Islam" desismu setelah minum coklat. Lalu membuka celanaku dan berkomat-kamit atasnya.

Lagu busuk

Aku kehilangan lagu tentang cinta. Seingatku masih sempat kutaruh di winamp.
Aku mencari hingga seluruh flashdisk kubuka semua, satu per satu. Ada virus masuk.
Kumpulan CD MP tiga tak lupa kuperiksa. Layar milikku tampilkan semua. Speaker kembali bunyi.
Handphoneku kuambil, siapa tahu lagu yang kumaksud tak sengaja masuk situ. Aih, lagu Mariah Carey yang ada.

"Bukankah otakmu sudah hapal betul lagu itu?" seorang temanku menyambut keluh kesahku. Begitulah
aku mudah hapal lagu cinta itu. Di dalam kepalaku kucari, mungkin suara biduan wanitaku itu terselip
di antara hentakan Red-Hot atau Mulan Jameela. Mungkin di hatiku. Mungkin di testoteronku (lagu ini
sempat kujadikan pengiring saat aku nonton bokep). Suara adzan maghrib mulai terdengar. Aku masih mencari.

Aku hubungi kekasihku. Terakhir kulihat dia bernyanyi lagu tentang cinta. "Aku tak memilikinya,
bukankah ini sudah maghrib?pergilah sholat". Jadi bebal kepalaku. Adzan juga ikut-ikutan bebal

Beberapa dokumen terinfeksi virus. Aku ingin membusuk.
Speaker adzan dan lagu beradu. Aku lalu busuk.

Suara wirid mengajak merayuku ke masjid, padahal laguku belum ketemu. Ya Allah, aku ingin mengutuk.
Dengan busuk kulilit sarung dan baju, ke masjid. Muadzin teman baruku menyambut; "kami punya kejutan"
Kuduga muadzinku akan memberikan laguku. Senyum jahil dan berlagak ikhlas pasti terkulas nanti.
Aku sholat dengan mengutuk-ngutuk laguku yang bersembunyi. Allah diam saja tak peduli (mungkin Dia
sedang mendengarkan laguku yang telah dicuri dariku). Aku sholat mengutuk lagu cinta, muadzin. Dan pikiran.

Usai sholat aku ke tempat wudlu, mencari segarnya air. Aku sudah busuk, dan laguku tak ketemu.
Muadzinku tertawa sambil membawa sepotong roti dan sebotol teh hangat, menyuruhku mendermakanya ke pengemis.
Di tempat pengemis aku berkata "kau siapa?begitu hebat bisa menarik perhatian muadzinku"
Sang pengemis berkata "akulah masa depan dan masa lalu hasil kau memutar lagu cinta yang kau cari itu. Akulah
Sang Maha Winamp tempat kau bercinta-cumbu dengan seorang wanita lembut yang kuhasilkan dari mulut ibaku"

Rindu yang masih saja konyol

Saya sekarang rindu seseorang. Lelaki. Sangat saya hargai, kadang beberapa saat ingin saya tiru habis-habisan. Lelaki ini menguasai suatu daerah. Mungkin kurang tepat kata 'menguasai', saya perhalus menjadi, 'melindungi' suatu daerah. Saat lelaki ini menjadi pemimpin, saya sebut saja begitu walaupun sebenarnya juga kurang tepat kata itu, daerah yang dipimpinya terasa teratur dalam artian tindakan anarkis yang berpotensi besar timbul di daerah ini dikatakan tidak terjadi. Sang lelaki ini cukup menguasai seni lobi dan melibatkan anggota kawasan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sehubungan dengan dinamika kawasan. Jujur, kawasan ini juga bukan kawasan normatif dalam artian kawasan inin hampir sebagian besar penghuninya memiliki pikiran-pikiran idealis dan ruwetnya minta ampun, sehingga untuk menjinakkan penghuni kawasan ini memang benar-benar dibutuhkan kedewasaan sikap yang mumpuni, tapi bukan berarti lelaki yang saya rindukan ini seorang dewa atau nabi. Dia tetap manusia yang juga pernah marah, emosional, senang merokok, dan bla bla bla tetek bengek lainya seorang manusia lelaki. Terkecuali wanita, setahu saya dia seorang jomblo kelas berat.

Di waktu rutinya, di suatu sore di hari kapan saja, dia akan duduk sendiri, mengangkangkan kaki. Sambil merokok. Itulah saat-saat saya begitu bisa menikmati keindahan seorang malaikat ciptaan Tuhan yang ada di diri lelaki ini. Begitu sempurna. Saya benar-benar kagum dengan lelaki ini. Sebuah kenaifan konyol yang saya miliki. Itulah rutinitas yang dia miliki dan sepertinya tak bisa diganggu-gugat. Itulah waktu dan saat-saat miliknya pribadi. Duduk merokok sambil memandang fantasi fantasi wilayah yang dia kuasai. Setelah rutinitas itu, dia sudah mulai menjelajah, mengukir jalan-jalan penuh keruwetan yang memang harus dia jalani. Merokok, minuman keras, genjrang-genjreng gitar, celoteh, tertawa lebar dan berbagai tetek bengek khas lelaki. Dia terlihat sangat menikmati jalan yang sedang dia ambil. Ya memang ada saatnya seseorang jenuh dengan sesuatu, dan lelaki ini dalam kejenuhanya masih saja dan berusaha terlihat bahagia. Akhirnya, semua waktu yang dia jalani untuk menjaga wilayah ini terlhat sebagai kenikmatan baginya.

Sekarang, lelaki ini sedikit menyingkir dari kawasan yang dipimpinya, sepertinya dia bakalan mengalami rotasi kekuasaan. Dan permasalahanya adalah wilayah yang dari tadi kita sebut ini mengalami kekosongan pengayom, yang akhirnya menimbulkan sedikit tindakan anarkisme, tidak besar memang, tapi cukup terlihat mencolok dan mengganggu. Dan lelaki ini masih saja menyingkir, dan terasa makin jauh. Sempat saya melihatnya beberapa kali dan dia terlihat biasa-biasa saja, tetap dengan segala keindahanya. Tapi menghilang dari wilayah yang juga begitu saya cinta.

Ada rindu yang begitu besar, ada kecemasan yang begitu besar, ada sesuatu yang begitu megkhawatirkan tentang kondisi wilayah yang dipimpin lelaki ini. Wilayah ini jadi kehilangan pengayom dan akhirnya beberapa tindakan anarkis terjadi. Akibatnya wilayah ini jadi terkesan berubah, menjadi lebih tak beratur. Mengkhawatirkan.

Maut di kamar

Akh, aku seperti sunyi dalam mati. Aku berbisik-bisik
tentang hakiki. Hakekat suatu tempat ( yang rasanya
sudah pekat atau memang ini bukan saat yang tepat)
"Bicaraknalah sebuah puisi" kau menunjuk sebuah cinta
yang sudah tak bisa kuhadirkan beberapa malam ini. Di ranjang

"Baiklah, aku sedang ingin mengulum penis, buka celanamu"
Aku mati. Impotensi semua waktuku. Kau memeberi mantra.
Aih mimpi, kau begini pekat. Selayak cinta saja kau berdendang.
Aih harapan, kau begitu terbuka. Aih Perempuan, tutup ini semua.

"Hisaplah darahku ini, tanda kau miliki aku, tanda aku
bagianmu. Tanda tubuhku bukan sekedar toilet nafsumu, bukan
sekedar malam-malam bintang purnama penuh lamunan, bukan
sekedar antologi puisi dan tulisan sastra tempat sundal jadah
eksistensimu yang sama sekali memang tak pantas dipandang"

Akh, aku ingin bantal guling ini jadi sprei yang ikut sunyi. Gelisah
semua instalsi kamar.

Sajak kacau untuk maut

akhirnya aku membaca juga. cerita-cerita laut tentang maut
kau lalu menolakku untuk kencing bersamamu
di laut

akhirnya aku berkeinginan juga. tubuhmu yang sebentar lagi berwarna ungu
kau lalu tersenyum sambil memasukkan laut
ke tubuhku

akhirnya aku mendatangimu juga. cerita-cerita indah tentang cinta
aku lalu ingin mengencingimu
dengan laut

kau tertawa juga. kiasan-kiasan klise tentang nafsu
aku lalu ingin berpakaian malaikat
mengecup hatimu